proposal penelitian
pengaruh pendidikan agama Islam terhadap pembentukan akhlak siswa kelas v
SDN 2 Tohkuning Karangpandan
tahun pelajaran 2011/2012
Disusun Oleh:
Nama : SRI SUDARSINI
NIM : 02.7313
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MAMBA’UL ‘ULUM SURAKARTA
(STAIMUS)
2011
pengaruh pendidikan agama Islam terhadap pembentukan akhlak siswa kelas v
SDN 2 Tohkuning Karangpandan
tahun pelajaran 2011/2012
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dn di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal dan non formal, dan informal di sekolah, dan di luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbanagan kemampuan-kemampuan individu, agar di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.[1]
Pendidikan sebagai sebuah bentuk kegiatan manusia dalam kehidupannya juga menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai, baik tujuan yang dirumuskan itu bersifat abstrak sampai rumusan-rumusan yang dibentuk secara khusus untuk memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi. Begitu juga dikarenakan pendidikan merupakan bimbingan terhadap perkembangan manusia menuju ke arah cita-cita tertentu, maka yang merupakan masalah pokok bagi pendidikan adalah memilih arah atau tujuan yang akan dicapai.
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat (2) disebutkan bahwa suatu Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan Islam, baik sebagai system maupun institusinya, merupakan warisan budaya bangsa, yang berurat berakar pada masyarakat bangsa Indonesia. Dengan demikian jelas bahwa pendidikan Islam akan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional.[2]
Kebutuhan akan pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri, bahkan semua itu merupakan hak semua warga Negara, Berkenaan dengan ini, di dalam UUD'45 Pasal 31 ayat (1) secara tegas disebutkan bahwa; "Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran". Tujuan pendidikan nasional dinyatakan dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.[3]
Tujuan pendidikan nasional suatu bangsa menggambarkan manusia yang baik menurut pandangan hidup yang dianut oleh bangsa itu, dan tujuan pendidikan sesuatu bangsa mungkin tidak akan sama dengan bangsa lainnya, karena pandangan hidup mereka biasanya tidak akan sama. Tetapi pada dasarnya pendidikan setiap bengsa tentu sama, yaitu semua menginginkan terwujudnya manusia yang baikyaitu manusia yang sehat, kuat serta mempunyai ketrampilan, pikirannya cerdas serta pandai, dan hatinya berkembang dengan sempurna.
Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar anak didik menjadi dewasa, dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Dengan demikian pendidikan berarti, segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembanagan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan.[4]
Dalam firman Allah SWT mengatakan:
Artinya :
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. (Q.S. An Nahl : 78)[5]
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam ilmu pengetahuan. Oleh karena itu dikirimlah anak ke sekolah. Dengan demikian, sebenarnya pendidikan di sekolah adalah bagian dari pendidikan dalam keluarga yang sekaligus merupakan lanjutan dari pendidikan keluarga. Dengan masuknya anak kesekolah, maka terbentuklah hubungan antara rumah dan sekolah karena antara kedua lingkungan itu terdapat objek dan tujuan yang sama, yakni mendidik anak-anak.[6]
Dapat dimengerti betapa pentingnya kerjasama antra hubungan lingkungan itu. Kerjasama itu hanya tercapai, apabila kedua belah pihak saling mengenal. Contohnya guru dengan orang tua murid.
Agama sebagai dasar pijakan umat manusia memiliki peran yang sangat besar dalam proses kehidupan manusia. Agama telah mengatur pola hidup manusia baik dalam hubungannya dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan sesamanua. Agama selalu mengajarkan yang terbaik dan tidak pernah menyesatkan penganutnya.
Untuk itu sebagai benteng pertahanan diri anak didik dalam menghadapi berbagai tantangan di atas, kiranya untuk menanamkan pendidikan agama yang kuat dalam diri anak, sehingga dengan pendidikan agama ini, pola hidup anak akan terkontrol oleh rambu-rambu yang telah digariskan agama dan dapat menyelematkan anak agar tidak terjerumus dalam jurang keterbelakangan mental.
Pendidikan agama merupakan suatu sistem pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh umat manusia dalam rangka meningkatkan penghayatan dan pengalaman agama dalam kehidupan bermasyarakat, beragama, berbangsa dan bernegara.
Menurut Drs. Ahmad D Marimba: Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian yang lain seringkali beliau mengatakan kepribadian utama tersebut dengan istilah Kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.[7]
Pendidikan Islam sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia dari aspek-aspek kerohanian dan jasmaninya juga harus berlangsung secara bertahap. Oleh karena suatu pematangan yang bertitik akhir pada optimalisasi perkembangan atau pertumbuhan, baru dapat tercapai bila mana berlangsung melaui proses demi proses kearah tujuan akhir perkembangan atau pertumbuhannya.[8]
Dari beberapa pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan al-Quran terhadap anak-anak agar terbentuk kepribadian muslim yang sempurna.
Agar anak mempunyai akhlak yang mulia, anak didik diharapkan dapat memperhatikan pelajaran berbasis agama sebagai kontrol dalam kehidupan anak didik.
Dalam sejarah perkembangan Islam, pada periode permulaan dakwah Nabi Muhammad saw. tidak langsung menuntut sahabat-sahabatnya mengamalkan syariat Islam secara sempurna sebagai yang dijabarkan dalam lima rukun Islam, akan tetapai selama 10 tahun di Makkah beliau mengajarkan Islam lebih dahulu menitik beratkan pada pembinaan landasan fundamental yang berupa keimanan dan keyakinan kepada Allah SWT. Karena dari landasan inilah manusia akan berakhlak yang baik. Hal ini merupakan impelementasi dari aqidah.
Pada skripsi ini, penulis akan mengungkap “pengaruh pendidikan agama Islam terhadap pembentukan akhlak siswa kelas v SDN 2 Tohkuning Karangpandan tahun pelajaran 2011/2012”.
Judul tersebut penulis pilih atas dasar pertimbangan sebagai berikut:
1. Pendidikan agama Islam adalah menanamkan akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya, sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan jiwa.
2. Akhlak merupakan misi yang dibawa nabi Muhammad saw diutus ke dunia.
Sabda Nabi Muhammad SAW :
إِنَّمَا بُعِثتُ لأُ تَمِّمَ مَكَارِمَ لأَ خْلاَ قِ (رواه لبخارى)
Artinya :
“Sesunguhnya aku diutus (Allah) untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti)”. (HR. Bukhori)
3. Penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruh pendidikan agama Islam terhadap akhlak anak didik kelas V SDN 2 Tohkuning Karangpandan.
B. Penegasan Judul
Agar memperoleh gambaran yang lebih tentang maksud dari judul: pengaruh pendidikan agama Islam terhadap pembentukan akhlak siswa kelas v SDN 2 Tohkuning Karangpandan tahun pelajaran 2011/2012, maka terlebih dahulu penulis memberikan penegasan mengenai istilah-istilah dalam judul skripsi diatas yaitu sebagai berikut:
1. Pengaruh
“Pengaruh adalah Daya yang timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”.[9]
2. Pendidikan Agama Islam
Menurut Zakiah Daradjat, pendidikan Agama Islam adalah: pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itui sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat kelak.[10]
3. Perilaku
“Perilaku adalah setiap tindakan manusia atau hewan yang dapat dilihat”.[11]
4. Siswa/anak didik
Siswa adalah anak yang sedang berkembang yang memerlukan pertolongan didalam menuju kedewasaan, atau dengan kata lain : anak didik adalah merupakan pihak yang harus dibantu atau dibentuk[12].
C. Perumusan Masalah
Bagaimana pengaruh pendidikan agama Islam terhadap akhlak siswa kelas V SD Tohkuning 2 Karangpandan?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pengaruh pendidikan agama Islam terhadap akhlak siswa kelas V SD Tohkuning 2 Karangpandan.
b. Untuk mengetahui usaha-usaha apa saja yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan akhlak siswa kelas V SDN 2 Tohkuning Karangpandan.
2. Kegunaan Penelitian
Dengan adanya penelitian yang menjadi salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan strata satu (S1) pada jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Mamba’ul ‘Ulum Surakarta. Penelitian ini akan berguna untuk :
a. SDN 2 Tohkuning Karangpandan, dalam mengetahui pengaruh pendidikan agama Islam terhadap akhlak siswa kelas V SDN 2 Tohkuning Karangpandan.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi para pendidik dalam menerapkan mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi pengaruh terhadap akhlak siswa kelas V SDN 2 Tohkuning Karangpandan.
E. Kajian Pustaka
Adapun penelitian terdahulu yang mengungkapkan tentang akhlak:
a. Karyadi STAIN (2000) dengan judul skripsi “Nilai-nilai Akhlak yang Terkandung dalam Surat Al Hujarat 1 – 5” menyimpulkan bahwa a) adab sopan santun berbicara dengan Rasulullah, b) Keharusan meneliti sesuatu pengkabaran yang disampaikan oleh orang fasih, c) Dengan mukmin tidak boleh menetapkan suatu hukum sebelum ada ketetapan dari Allah dan Rasul-Nya.
b. Deasy Kusumastuti UMS (2005) dengan judul Skripsi “Nilai-nilai Akhlak yang Terkandung dalam Surat Al Ahqaf, 15 – 18” menyimpulkan 7 bahwa dalam ayat-ayat tersebut berisi tentang a) Perintah Allah agar manusia berbakti dan berbuat baik kepada orang tuanya dengan cara mematuhi yang diperintahkan oleh Allah serta menjalankan adab kesopanan dan budi pekerti karena Allah, bukan karena takabur dan bukan karena terpaksa, b) Allah berjanji akan mengampuni kesalahan kepada mereka yang beramal sholeh dan memasukkan ke dalam surga bersama para penghuni surga, c) Anak yang durhaka kepada orang tua, tidak mempercayai akan hari kebangkitan dan hisab, balasan bagi mereka adalah siksaan dari Allah dan mereka termasuk orang-orang yang rugi.
c. Mar’atus Sholihah Zakiyah STAIMUS (2006) dengan Judul Skripsi “Pendidikan Akhlak yang Terkandung dalam Surat Al Anfal 24 – 29” menyimpulkan bahwa pesan yang terkandung dalam beberapa ayat tersebut adalah sebagai berikut:
a. Ajaran tentang taat kepada perintah Allah dan perintah rasul-Nya.
b. Ajaran agar menjauhi dan menjaga dari fitnah
c. Ajaran bertaqwa kepada Allah.
d. Ajaran agar bersyukur kepada Allah.
F. Hipotesis
Merujuk Jonathan Sarwono dalam bukunya yang berjudul metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, “beliau memberikan definisi bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara dari persoalan yang kita teliti”.[13]
Dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang akan diteliti. Bahwa “ada pengaruh positif pendidikan agama Islam terhadap akhlak siswa kelas V SDN 2 Tohkuning Karangpandan”
G. Metode penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut :
1. Menentukan objek penelitian
a) Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian,[14] sedangkan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa Kelas V SDN 2 Tohkuning Karangpandan, dengan jumlah 35 siswa
b) Sampel
Sampel adalah “sebagian dari populasi”[15], menurut Suharsimi Arikunto, untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek penelitian kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dan jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih[16].
Disebabkan jumlah populasi kurang dari 100, maka dalam penelitian ini semua populasi diambil sebagai sampel yaitu sebanyak 35 siswa.
c) Teknik Sampling
Sampling adalah “cara yang digunakan untuk mengambil sampel”. Dalam penelitian ini tidak digunakan sampling khusus, karena semua populasi diambil sebagai sampel, sehingga penelitian ini adalah penelitian populasi.
2. Variabel Penelitian
a. Variabel X, yaitu siswa yang nilai agamanya rendah dan yang nilai agamanya tinggi.
b. Variabel Y, yaitu akhlak pada siswa, indikatornya sebagi berikut:
- patuh kepada guru dan orang tua
- masuk sekolah tepat waktu
- melaksanakan shalat lima waktu
- pulang sekolah tepat waktu
- disiplin dalam hidup
- tidak berbohong
- tidak membolos
3. Teknik pengumpulan data
a. Observasi
Sebagai metode ilmiah observasi diartikan dengan pengamatan dan pencatatan engan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi ini mengadakan pengamatan dengan mencatat data atau informasi yang diperlukan dan dibutuhkan sesuai dengan masalah yang diikuti.
b. Dokumentasi
Suatu usaha aktif baik suatu badan atau lembaga dengan menyajikan hasil pengolahan bahan-bahan dokumen yang bermanfaat bagi badan atau lembaga yang mengadakan. Dokumen ini dilakukan untuk memperoleh data sejarah didirikannya SD Tohkuning 2 Karangpandan, keadaan sarana dan prasarana dan juga data-data guru SDN 2 Tohkuning Karangpandan.
c. Angket
Dengan metode angket ini penulis mempersiapkan sejumlah pertanyaan tertentu, kemudian disebarkan kepada responden, untuk mendapatkan jawaban yang diperlukan secara langsung. Angket diberikan kepada siswa untuk diisi untuk dijadikan sampel dalam penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan agama Islam terhadap pembentukan akhlak siswa. Angket yang digunakan penulis adalah angket tertutup yang berisi pertanyaan yang disertai jawaban terikat pada sejumlah kemungkinan jawaban yang sudah disediakan.
4. Teknik Analisa Data
Setelah data selesai dikumpulkan dengan lengkap, tahap berikutnya adalah analisa data, yaitu:
a. Editing
Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para responden. Jadi setelah angket dan tes diisi oleh responden dan diserahkan kembali kapada penulis, kemudian penulis memeriksa satu persatu angket dan tes terebut. Bila ada jawaban yang diragukan atau tidak dijawab maka penulis menghubungi responden yang bersangkutan untuk menyempurnakan jawabannya.
Tujuan editing yang penulis lakukan adalah untuk menguragi kesalahan- kesalahan atau kekurangan yang ada pada daftar pertanyaan yang diselesaikan.
b. Tabulating
Tabulating adalah mengolah dta dengan memindahkan jawaban-jawaban yang terdapat dalam angket dan telah dikelompokkan ke dalam bentuk table frekuensi. Tujuannya untuk mudah dibaca dan maknanya segera dipahami.
Di sini penulis menggunakan rumus.
rxy
Ket :
: Jumlah
rxy : Koefisien korelasi variabel X dengan Variabel Y
X : Nilai Variabel X yaitu pendidikan agama Islam
Y : Nilai variabel Y yaitu akhlak siswa kelas V SDN 2 Tohkuning Karangpandan
XY : Koefisien antara variabel X dan variabel Y
N : Jumlah siswa yang dijadikan sampel
H. Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun dalam lima bab yang saling berkaitan antara bab satu dengan bab lainnya, dan tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bagian yang disusun secara sistematika sebagai berikut:
BAB I Merupakan Pendahuluan, bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II Mengemukakan Kerangka Teori Dan Kerangka Berfikir Dan Pengajuan Hipotesa, Kerangka Teori yang berisi Pendidikan Agama Islam yang mencakup Pengertian Pendidikan Agama Islam, yang terdiri dari Dasar-Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam, Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam. Juga Hakikat Akhlak, yang berisi Pengertian dan Tujuan Akhlak, Sumber dan Macam-macam Akhlak. Dan yang terakhir adalah Hakikat Anak Didik, yang terdiri dari Pengertian Anak didik dan Dasar-dasar Kebutuhan Anak Didik Dalam Pendidikan, Kerangka Berfikir serta Hipotesa Penelitian.
BAB III Berisi tentang Gambaran Umum SDN 2 Tohkuning Karangpandan dan Metodologi Penelitian yang mencakup Gambaran Umum SDN 2 Tohkuning Karangpandan, Manfaat Penelitian,, Populasi dan Sampel, Tekhnik Pengumpulan Data, Tekhnik Analisa Data.
BAB IV Merupakan Gambaran Pengolahan Data, Analisa Data dan Interpretasi Data serta ulasan.
BAB V Merupakan bab terakhir ini berisi tentang kesimpulan dan saran penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, Ilmu Pendidikan, jilid I. Toha Putra Semarang, 1997.
Arifin, M. Ed, M, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bina Aksara, 1987) Cet ke-1.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006) cetakan kesebelas.
Daradjat, Zakiah, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara, 1992), cet ke-2.
Gulo, Dali, Kamus Psikologi, (Bandung: Tonis, 1982), Cet. Ke-1.
Hariyanto, Dany, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Masakini Dilengkapi Dengan Istilah-istilah Dalam Sastra Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Untuk SD, SLTP, SMU dan Umum, (Surakarta: Delima, 2003).
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2005) Cet ke-4.
Mudiyaharjo, Redja, Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar Penddidikan pada Umumnya dan Pendididkan di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), Cet ke-2.
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta; Kalam Mulia, Cet ke-4 2004).
Sarwono, Jonathan, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, Yogjakarta : Graha Ilmu, 2006, Cet. 1.
Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1998), Cet. ke-2.
[1] Redja Mudiyaharjo, Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar Penddidikan pada Umumnya dan Pendididkan di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), Cet ke-2, h. 11
[2] Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2005) Cet ke-4, h. 174
[4] H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta; Kalam Mulia, Cet ke-4 2004), h. 1
[5] al-Qur'an dan Terjemah, Departemen Agama Republik Indonesia, (Jakarta: CV. Toha Putra
Semarang, 1989), h. 413
[6] Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta; Bumi Aksara, 1992), Cet ke-2
h. 76
[7] Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1998), Cet.
ke-2, h. 9
[8] M Arifin, M. Ed, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bina Aksara, 1987) Cet ke-1,
h. 10
[9] Dany Hariyanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Masakini Dilengkapi Dengan Istilah-istilah Dalam Sastra Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Untuk SD, SLTP, SMU dan Umum, (Surakarta: Delima, 2003). Hal. 289
[10] Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara, 1992), cet ke-2, h. 86
[11] Dali Gulo, Kamus Psikologi, (Bandung: Tonis, 1982), Cet. Ke-1, hal. 9
[12] Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan, jilid I. Toha Putra Semarang, 1997. halaman 16.
[13]Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, Yogjakarta : Graha Ilmu, 2006, Cet. 1, hal. 26.
[14] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006) cetakan kesebelas, hal. 115.
[15] Ibid.
[16] Ibid. hal. 117