BAB I
1.1 PENDAHULUAN
Dalam setiap organisasi khususnya
organisasi pendidikan yang baik diharapkan setia manajer atau pimpinan mampu
memanajemen dengan baik serta memiliki kecakapan untuk memformulasikan
pikiran, memahami teori-teori, melakukan aplikasi, melihat kecendrungan
berdasarkan kemampuan teoritis yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan/kerja,
apabila hal ini terwujud maka setiap organisasi pasti akan bisa mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
Dalam kenyataannya setiap organisasi
khususnya lembaga pendidikan bagi para manajer belum mampu untuk
melakukan pembinaan, teknik-teknik serta peran-peranannya dengan baik.
Hal ini diakibatkan karena para manajer/pimpinan lembaga pendidikan masih belum
mampu mengembangkan dan merevisi teknik-teknik dalam memproses para peserta
didik .
Manajemen pada aspek teknik merupakan usaha
yang akan dilakukan oleh para manajer dalam menangani teknik-teknik dimana
teknik-teknik yang sudah ada direvisi, dipelihara dan dimamfaatkan serta
teknik-teknik yang baru dikembangkan agar mampu memenuhi tuntutan lingkungan
dan berinovasi.
BAB II
2.1
PERMASALAH
Melihat pentingnya fungsi manajemen
pada aspek teknik merupakan usaha yang akan dilakukan oleh para manajer dalam
menangani teknik-teknik dimana teknik-teknik yang sudah ada direvisi,
dipelihara dan dimamfaatkan serta teknik-teknik yang baru dikembangkan agar
mampu memenuhi tuntutan lingkungan dan berinovasi. maka dalam makalah ini, diantaranya akan membahas
mengenai:
a.
Apa yang dimaksud
dengan Manajemen?
b.
Apa yang dimaksud
dengan Tehnik?
c.
Apa yang dimaksud
dengan Manajer?
d.
Apa definisi
Manajemen Pada Aspek Tehnik?
e.
Apa fungsi dari
Manager sebagai Pembina Tehnik?
f.
Apa peranan Manager
dalam teknik-tehnik penunjang kegiatan belajar?
BAB III
3.1 PEMBAHASAN
3.1.1 Pengertian
Manajemen.
Kata manajemen di ambil dari kata bahasa
inggris yaitu “manage” yang berarti mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin. Berikut pengertian manajemen menurut
beberapa ahli :
1.
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. (By. Drs. Oey Liang Lee )
2.
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan
sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah
ditetapkan. (By : James A.F. Stoner)
3.
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. (By : R. Terry )
4.
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang
lain.(By : Lawrence A. Appley)
5.
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui
kegiatan orang lain. (By : Horold Koontz dan Cyril O’donnel )
Sebenarnya ada banyak versi mengenai
definisi manajemen, namun demikian pengertian manajemen itu sendiri
secara umum yang bisa kita jadikan pegangan adalah : “Manajemen adalah suatu proses yang terdiri
dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan
yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya
lainnya”.
3.1.2 Pengertian Tehnik
Teknik dapat diartikan sebagai cara
yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara
spesifik. Misalkan,penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa
yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis
akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya
terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan
teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang
siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik
meskipun dalam koridor metode yang sama.
3.1.3 Pengertian Manajer
Manajer adalah seseorang yang
bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka
guna mencapai sasaran organisasi.
Pada organisasi berstruktur
tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer
tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk
piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di
puncak).
Manejemen lini pertama (first-line
management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan
manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan
non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut
penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer
kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
Manajemen tingkat menengah (middle
management) mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini
pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya.
Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin
proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
Manajemen puncak (top management),
dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan
dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh
top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief
Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
3.1.4 Definisi
Manajemen Pada Aspek Teknik
Manajemen merupakan suatu perencanan,
perorganisasian, pelaksanaan, pengontrol, dan pengevaluasi yang dilakukan oleh
manajer dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.Teknik merupakan salah satu elemen organisasi yang merupakan salah
satu dimensi manajemen secara sistem dengan tugas mengoptimalkan
keputusan-keputusan (Shede, 1974 : 57).
Teknik yang diamaksud dalam pendidikan
adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mengubah input (masukan) menjadi
output (keluaran) yang didahului oleh keputusan-keputusan yang optimal tentang
pengaturan lingkungan, materi pembelajaran yang diberikan, proses belajar
mengajar, media pendidikan dan penilaian.
Manajemen pada aspek teknik ialah usaha
para manajer menangani teknik-teknik yang ada dalam organisasinya agar
teknik-teknik itu dapat digunakan secara optimal dalam upaya mencapai tujuan
organisasi.
3.1.5 Fungsi dari Manajer
Sebagai Pembina Teknik
Subsistem teknik dalam manajemen secara
sistem memiliki sifat tersendiri yang berbeda dengan sifat-sifat sub sistem
yang lain minsalnya dalam sub sistem struktur para manajer terlibat langsung
didalamnya artinya struktur itu sebagian besar ditangani oleh para manajer.
Dalam subsistem teknik para manajer tidak
dapat melakukan penanganan secara langsung sebab teknik-teknik itu dipegang
oleh petugas-petugas lapangan. Para manajer tidak langsung membimbing proses
belajar siswa atau mahasiswa mereka hanya sebagai pengendali yang berada
diatas prtugas_petugas tesebut. Mereka hanya menentukan strategi, pendekatan,
kebijakan, menciptakan dan mempertahankan moral kerja, kondisi kerja dan
membina.
Tugas manajer dalam menggerakkan tugas
mandiri dan berstruktur adalah dengan menyediakan kondisi kerja yang baik,
yaitu dengan cara memperbanyak sumber belajar terutama bahan cetakan.
Pekerjaan manajer selanjutnya adalah
membina para pengajar agar mereka secara kontinu memberikan tugas mandiri dan
berstruktur kepada para siswa atau mahasiswanya. Manajer perlu mengembangkan
alat kontrol untuk mengetahui perkembangan tugas.
Pekerjaan manajer yang lain dari segi
teknik ini adalah membina para pengajar agar selalu melaksanakan butir-butir
pancasila dalam melaksanakan tugasnya baik ketika mengajar dikelas, dalam
diskusi, dalam belajar kelompok maupun dalam bekerja nyata.
Hal lain yang masih perlu mendapatkan
perhatian dari para manajer pendidikan dalam aspek teknik ialah realisasi
program bimbingan dan konseling disekolah-sekolah maupun di perguruan tinggi
dan program penelitian. Manajer mencari strategi terbaik menciptakan kebijakan
dan kondisi kerja sedangkan petugas BK mencari tekni-teknik yang cocok untuk
memanjukan programnya. Mereka bekerja sama yang satu sebagai fasilitator dan
pembina dan yang lainnya sebagai pelaksana.
3.1.6 Peranan
Manajer Dalam Teknik-Teknik Penunjang Kegiatan Belajar
Yang dimaksud dengan teknik-teknik
penunjang kegiatan belajar ialah teknik-teknik yang tidak secara langsung
digunakan dalam proses belajar mengajar, tetapi memberi pengaruh terhadap
kelancaran proses belajar mengajar. Teknik-teknik ini pada umumnya bersifat
kelembagaan artinya teknik-teknik itu diterapkan pada lembaga secara
keseluruhan dan sebagian besar ditangani oleh para manajer pendidikan.
Teknik-teknik yang dimaksud antara lain :
1. Teknik
menciptakan masyarakat belajar di sekolah
Masyarakat belajar adalah masyarakat yang
sibuk dengan usaha-usaha mengembangkan dan menumbuhkan semua aspek individu.
Sekolah sebagai masyarakat belajar berarti sekolah yang semua personalianya
hanya disibukkan oleh usaha-usaha mengembangkan dan menumbuhkan setia individu
siswanya dan dalam hal ini manajer pendidikan mengusahakan agar para personalia
berprilaku sesuai dengan tugasnya.
Tujuan masyarakat belajar terutama membuat
para siswa giat belajar, hal ini sangat mungkin dicapai para personalia sekolah
yang berfungsi sebagai kondisi belajar juga mewujudkan dirinya sebagai
masyarakat belajar. Jadi para personalia sekolah dengan para siswanya
diharapkan membentuk masyarakat belajar disekolahnya.
2. Teknik
menciptakan masyarakat ilmiah diperguruan tinggi
Masyarakat ilmiah adalah masyarakat yang
perilaku anggota-anggotanya didasari oleh kenyataan dilapangan yang dapat
diamati, tidak mengada-ada, tidak menyimpang dari kenyataan peraturan yang
berlaku dan memecahkan masalah berdasarkan data.
Konsep masyarakat ilmiah di perguruan
tinggi bermaksud agar setiap warga kampus , terutama para dosen dan mahasiswa
sebagai warga yang berkecimpung dalam bidang ilmu, berprilaku ilmiah agar
perguruan tinggi sebagai pusat penemuan dan agen pembaharuan data
merealisasikan tugasnya secara lebih sempurna serta membina para mahasiswa
secara lebih baik.
Para manajer dapat menciptakan teknik
sendiri secara rasional yang cocok dengan hasil pengamatannya sendiri
dilembaganya masing-masing. minsalnya dengan teknik himbauan, contoh dan
pengawasan yang kontinu, dengan menugaskan guru-guru/dosen-dosen senior
memberikan problem pada saat-saat istirahat untuk mencegah pembicaraan yang
melantur kesana kesini, memberikan promosi bagi yang bekerja dengan baik,
membuat kesejahteraan lebih merata dan sejenisnya.
3. Teknik
mengadakan dan mengatur sumber belajar
Teknik pengaturan sumber belajar dibutuhkan
oleh setiap lembaga pendidikan agar sumber belajar itu bisa dipakai secara
optimal oleh setiap siswa/mahasiswa. Oleh sebab itu para manajer pendidikan
seyogiannya ikut mengusahakan sumber-sumber belajar minsalnya setiap
siswa/mahasiswa yang tamat diwajibkan menyumbangkan satu atau beberaa buku
pelajaran. Begitu pula dengan pengaturan pemakaian sumber belajar tersebut
membutuhkan pemikiran para manajer pendidikan.
4. Teknik
meningkatkan partisipasi alumni dan masyarakat
Artisiasi alumni terutama bagi perguruan
tinggi bermamfaat dalam pengumpulan umpan balik sebagai penyempurnaan perguruan
tinggi tersebut. Alumni yang pernah berkecimpung dalam kampus dan kemudian
berada dimasyarakat dapat membandingkan kedua keadaan tersebut terutama yang
menyangkut mata kuliah yang pernah dipelajari.
Disamping memberi umpan balik untuk
kepentingan lembaga alumni juga dapat dimamfaatkan dalam membantu mahasiswa
berpraktek, menyelesaikan tugas-tugas berstruktur, tugas mandiri dan mengadakan
penelitian .
5. Teknik
meningkatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga sejenis
Kerjasama dengan masyarakat setempat sangat
bermamfaat bagi sekolah-sekolah. Warga masyarakat perlu ditingkatkan
partisipasinya dalam pendidikan di sekolah, sebab masyarakat adalah salah satu
penanggung jawab pendidikan sekolah.
Kerjasama antar lembaga adalah merupakan
salah satu cara meningkatkan pendidikan. Ada beberapa contoh kerjasama yang
dilakukan oleh perguruan tinggi yaitu kerjasama himpunan-himpunan jurusan
sejenis, kerjasama antara fakultas-fakultas pasca serjana keguruan dengan
beberapa universitas dan kerjasama antara perguruan-perguruan tinggi dengan
kantor-kantor wilayah departemen pendidikan untuk melakukan praktek mengajar
dan pekerjaan kantor.
Bentuk kerjasama yang lain diciptakan oleh
para manajer perguruan tinggi terutama dalam upaya meningkatkan kualitas
pendidikan masing-masing seperti kerjasama dalam penelitian, pengabdian
masyarakat, pertukaran tenaga pengajar, kerjasama dalam pemakaian sumber
belajar dan sebagainya. Begitu pula halnya dengan bekerjasama antar sekolah
dengan sekolah dan sekolah dengan perguruan tinggi juga memberikan mamfaat yang
besar bagi proses belajar para siswa dan para mahasiswa, para guru bias belajar
dari pengalaman guru-guru lain disekolah lain yang lebih maju.
6. Teknik
ketatausahaan yang tepat akan waktu dan konsisten
Peranan manajer dalam memajukan
teknik-teknik pendukung proses belajar dalam lembaganya juga mencakup
penertiban dalam ketatausahaan.
Ketidaktepatan jumlah mahasiswa angkatan
tertentu di jurusan dengan fakultas dan dengan ditingkat pusat minsalnya sangat
mungkin disebabkan oleh ketidaklancaran arus informasi. Begitu pula dengan
ketidaktepatan waktu bagi penyelesaian tugas-tugas ketatausahaan mungkin juga
disebabkan oleh ketidak lancaran arus informasi disamping cara kerja petugas
yang belum memadai , bila hal ini terjadi sudah tentu data menggangu proses
belajar minsalnya jadwal kuliah belum ada, buku resensi belum ada dan
sebagainya sementara hari kuliah sudah dimulai.
Hambatan hambatan tesebut perlu
diperhatikan oleh manajer pendidikan yaitu mencarikan jalur informasi yang
lebih efektif, perlu dibuatkan mekanisme kerja yang lebih sederhana dan perlu
pembinaan para pegawai yang lebih serius agar bias bekerja secara lebih giat
dan tertib.
Disamping itu pekerjaan manajer tersebut
diatas tidak perlu dilakukan serentak dengan harapan berhasil seluruhnya dengan
sukses. Hal itu tidak mungkin dapat dilaksanakan mengingat
keterbatasan-keterbatasan manusia. Yang benar ialah dilakukan secara terencana,
sistematis dan kontinu (berkesinambungan) sehingga organisasi pendidikan tampak
benar-benar sebagai kehidupan yang bertumbuh.
BAB IV
4.1
PENUTUP
4.1.1 Kesimpulan
Manajer pada aspek teknik merupakan sesuatu
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengontrolan dan pengevaluasi yang dilakukan
oleh manajer dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
dan salah satu elemen/teknik organisasi adalah untuk mengubah input (masukan)
menjadi output (keluaran) yang didahului oleh keputusan-keputusan yang optimal.
Didalam manajemn pada aspek teknik terdapat
macam-macam kegiatan dan teknik pendidikan dalam memroses para siswa /mahasiswa
dan masing-masing kegiatan tersebut membutuhkan tekni sendiri-sendiri.
Manajer sebagai pembina teknik dalam
manajemen secara sistem memiliki sikap tersendiri yang berbeda dengan sifat sub
sistem yang lain. Tugas manajer dalam menggerakkan tugas mandiri dan
berstruktur adalah dengan menyediakan kondisi kerja yang baik.
Peranan manajer dalam teknik-teknik penunjang
kegiatan belajar yaitu:
·
Teknik menciptakan masyarakat belajar di sekolah
·
Teknik menciptakan masyarakat ilmiah diperguruan tinggi
·
Teknik mengadakan dan mengatur sumber belajar
·
Teknik meningkatkan partisipasi alumni dan masyarakat
·
Teknik meningkatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga sejenis
·
Teknik ketatausahaan yang tepat akan waktu dan konsisten
4.1.2 Saran
Kami
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
terdapat kekurangan dan kesalahan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan. Oleh
karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah yang
akan datang.
Semoga kita semua mendapatkan faedah
dan diterangi hati dalam setiap menuntut ilmu yang bermanfaat untuk dunia dan
akhirat, terima kasih atas perhatiannya.
DAFTAR PUSTAKA
Shorde, William A. And Dan
Voich, JR. 1974. Organizations
and Management: Basic Sytem Consept, Irwin Book
Company, Malaysia.
Manajemen Pendidikan Indonesia
Bab IV : Manajemen Pada Aspek Teknik.
Keren sob
BalasHapuswww.kiostiket.com