22 Agustus 2011

ILMU TAFSIR

TAFSIR


DIAJUKAN SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH TAFSIR
DOSEN : Drs. Isfihani, M.Ag





Disusun oleh   :

Nama               :  SRI SUDARSINI
NIM                 :  02.7313
Semester          :   IV / PAI



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MAMBA’UL’ULUM SURAKARTA (STAIMUS)
Alamat :Jl. Sandewa No.14 PO.BOX.257 Telp. (0271) 633253
Serengan, Surakarta
2011



KATA PENGANTAR


Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang serta puji dan syukur kepada-Nya yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Tidak lupa sholawat serta salam saya ucapkan kepada nabi besar Muhammmad SAW beserta keluarga, sahabat-sahabat, dan para pengikut beliau hingga akhir zaman.
Saya sebagai penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan dalam menulis, menyampaikan kepustkaan yang sekiranya perlu perbaikan dari pembaca. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini mendatang baik dari pembaca maupun dosen pengampu.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai mana mestinya, semoga kita semua mendapatkan faedah dan diterangi hati dalam setiap menuntut ilmu yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat, terima kasih banyak atas perhatian pembaca sekalian yang budiman.



Karanganyar, 23Agustus 2011  


       SRI SUDARSINI
02.7313



 

TAFSIR
Q.S An Naml , 27 : 56 – 58


  

Artinya : “(56). Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan: "Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; karena Sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (menda'wakan dirinya) bersih[1102]". (57). Maka Kami selamatkan Dia beserta keluarganya, kecuali isterinya. Kami telah mentakdirkan Dia Termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). (58). dan Kami turunkan hujan atas mereka (hujan batu), Maka Amat buruklah hujan yang ditimpakan atas orang-orang yang diberi peringatan itu.

[1102] Perkataan kaum Luth kepada sesamanya ini merupakan ejekan terhadap Luth dan orang-orang beriman kepadanya, karena Luth dan orang-orang yang bersamanya tidak mau mengerjakan perbuatan mereka.

Tafsiru’l – Mufradat (Penafsiran Kata-kata sulit)

Yatathahharun            : Mensucikan diri mereka dan menjauhi apa yang kita kerjakan, serta memandang pekerjaan itu termasuk kotoran.

Qoddarna                    : Kami tetapkan dan kami putuskan.
Al – Ghabirin              : Orang – orang yang tinggal di dalam  adzab.
                       
                    Pengertian Secara Ijmal

Telah dijelaskan, bahwa orang – orang yang membagi Al-Qur’an ke dalam 30 juz hanya memperhatikan perhitungan lafazh, huruf, kata dan ayat, tanpa memperhatikan pertalian antar makna. Karena itu kita melihat di sini bahwa juz terdahulu telah selesai sebelum kisah Luth selesai, kemudian juz 20 di mulai dengan menyempurnakan kisah ini. Dalam kisah tersebut dijelaskan bahwa segala nasihat tidak berguna sama sekali bagi mereka, malah bertekad menggunakan kekuatan untuk mengusir Luth dari tengah – tengah mereka.
Dalam penentangan ini mereka tidak mempunyai alasan selain mengatakan bahwa Luth dan kaumnya tidak mau turut serta bersama mereka, dalam melakukan apa yang telah mereka lakukan, karena hanya menjauhi kotoran. Perkataan itu mereka lontarkan dengan maksud memperolok Luth dan kaumnya. Mereka lupa bahwa ada kekuatan yang lebih hebat dibanding kekuatan mereka, senantiasa mengintai mereka, dan bahwa kekuatan itu memberi tangguh kepada mereka, bukan mengabaikan mereka. Maka ketika saatnya tiba, mereka ditimpa adzab sedang mereka tidak menyadarinya. Allah telah membinasakan yang batil, karena sesungguhnya yang batil itu pasti binasa.

Penjelasan
Jawaban mereka kepada Luth, ketika mereka dilarang melakukan apa yang dilarang oleh Allah, yaitu mendatangi jenis lelaki, tidak lain mereka saling berkata, “ Usirlah Luth dan keluarganya dari negeri kita”. Mereka menganggap bahwa berdiamnya Luth ditengah-tengah mereka hanya sebagai kemurahan dan penghormatan mereka terhadapnya. Mereka mengatakan, “ dari negeri kalian”.
Mereka mengemukakan alasan pengusiran ini dengan berkata seraya memperolok.
إ نهم أ نا سر ينطر ون 

Sesungguhnya mereka merasa sulit melakukan apa yang kalian lakukan dan tidak betah melihat kalian terus – menerus melakukan perbuatan itu. Maka, usirlah mereka dari tengah-tengah kalian, karena mereka, tidak pantas untuk menjadi tetangga kalian di negeri kalian sendiri.
Tatkala keburukan perbuatan dan perkataan mereka telah mencapai batas ini. Maka Allah membinasakan mereka. Pembinasaan yang akan diterima pula oleh orang-orang yang kafir. Hal ini diisyaratkan dengan Firman-Nya :


            Maka kami binasakan mereka dan kami selamatkan Luth bersama kelurganya, kecuali istrinya yang dengan ketetapan dan kebijaksanaan kami, termasuk orang-orang yang tepat tinggal dalam adzab, karena dia mengikuti jalan mereka dan meridloi perbuatan mereka, serta memberi tahu kaumnya tentang kedatangan dua tamu Luth, bukan karena dia mengerjakan kekejian. Hal ini dimaksudkan untuk memuliakan Nabiyyu ‘llah saw,bukan istrinya                                                     
         
    Kumudian, Allah menjelaskan bagaimana Dia membinasakan mereka :
              
            Kami hujani mereka dengan hujan batu berapi, bukan hujan dari jenis yang sudah diketahui manusia. Maka seburuk-buruk hujan adalah yang ditimpakan kepada orang0orang yang diberi peringatan oleh Allah, sebagai siksaan atas kedurhakaan mereka terhadap-Nya, dan yang ditakut-takuti dengan adzab-Nya melalui Rasul yang diutus kepada mereka.           



                                                                            

Hadist 1

HADIS 1
ABDULLAH MAHFUD, MSI
Semester : IV PAI


1.                 1. Hadis Tentang kesempurnaan Iman

Dalil sebagian dari iman adalah cinta seseorang kepada sesama muslim seperti ia mencintai dirinya sendiri
·         Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Nabi saw. bersabda: Salah satu di antara kalian tidak beriman sebelum ia mencintai saudaranya seperti mencintai diri sendiri. (Shahih Muslim No.64) 

2.    Hadis Tentang Ciri2 Orang Mukmin dlm Menghormati Tamu
Sunat memuliakan tetangga dan tamu, berdiam diri kecuali untuk kebaikan, menerangkan bahwa semua itu termasuk iman
·         Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah ia berbicara yang baik atau diam. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya. (Shahih Muslim No.67)
·         Hadis riwayat Abu Syuraikh Al-Khuza'i ra., ia berkata:
Nabi saw. bersabda: Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam. (Shahih Muslim No.69) 

3.    Arti dan Makna Muslim
·       Hadis riwayat Abdullah bin Amru bin Ash ra., ia berkata:
Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw: Orang Islam manakah yang paling baik? Rasulullah menjawab: Orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya. (Shahih Muslim No.57)
·       Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata:
Aku pernah bertanya: Wahai Rasulullah, Islam manakah yang paling utama? Rasulullah saw. bersabda: Orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya. (Shahih Muslim No.59)
·       Dr. Abdullah bin Umar a.r, Dr Nabi Muhammad saw bersabda : orang islam adalah orang yang menyelamatkan orang2 islam dr bahaya lisan dan tangannya dan orang yang berhijrah yaitu orang yang menyajauhi atau pindah dr apa2 yang dilarang Allah.

4.    Pengertian Iman, Islam dan Ikhsan
Iman, Islam, ihsan dan kewajiban beriman kepada takdir]
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Pada suatu hari, Rasulullah saw. muncul di antara kaum muslimin. Lalu datang seorang laki-laki dan bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Iman itu? Rasulullah saw. menjawab: Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, rasul-rasul-Nya dan kepada hari berbangkit. Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, apakah Islam itu? Rasulullah saw. menjawab: Islam adalah engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, mendirikan salat fardu, menunaikan zakat wajib dan berpuasa di bulan Ramadan. Orang itu kembali bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Ihsan itu? Rasulullah saw. menjawab: Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Dan jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia selalu melihatmu.. (Shahih Muslim No.10).

5.    Hadis Tentang 5 Sendi Agama
Rukun Islam dan pilar-pilarnya
·         Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
Nabi saw. bersabda: Islam dibangun di atas lima perkara, mengesakan Allah, mendirikan salat, membayar zakat, puasa Ramadan dan menunaikan haji. (Shahih Muslim No.19).
·       Dr. Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Khatob r.a dia bersabda : saya mendengar dari Rasulullah saw bersabda : islam dibangun atas 5 perkara : bersaksi bahwa tiada Illah yang berhak disembah selain Allah & bahwa Muhammad saw adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan berpuasa ramadhan. (Hr. Bukhari & Muslim).

6.    Tanda2 Orang Munafik
Menjelaskan tanda-tanda munafik
·         Hadis riwayat Abdullah bin Amru ra., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah bersabda: Ada empat sifat yang bila dimiliki maka pemiliknya adalah munafik murni. Dan barang siapa yang memiliki salah satu di antara empat tersebut, itu berarti ia telah menyimpan satu tabiat munafik sampai ia tinggalkan. Apabila berbicara ia berbohong, apabila bersepakat ia berkhianat, apabila berjanji ia mengingkari dan apabila bertikai ia berbuat curang. (Shahih Muslim No.88)
·         Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Ada tiga tanda orang munafik; apabila berbicara ia berbohong, apabila berjanji ia mengingkari dan apabila dipercaya ia berkhianat. (Shahih Muslim No.89).

7.    Cabang2 Iman
·         Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih. Dan malu adalah salah satu cabang iman. (Shahih Muslim No.50)

Menerangkan jumlah cabang iman, yang paling tinggi dan yang paling rendah, keutamaan malu dan bahwa malu termasuk iman
·         Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
Nabi saw. mendengar seseorang menasehati saudaranya dalam hal malu, lalu Nabi saw. bersabda: Malu adalah bagian dari iman. (Shahih Muslim No.52)
·         Hadis riwayat Imran bin Husaini ra., ia berkata:
Nabi saw. pernah bersabda: Malu itu tidak datang kecuali dengan membawa kebaikan. (Shahih Muslim No.53).

8.    Tentang Siraturrahim
Dr Anas bin Malik berkata : Rasulullah saw bersabda : barang siapa senang dilapangkan atau diluaskan riskinya dan dipanjangkan umurnya maka sambunglah sirraturrahim.
Manfaat Siraturrahim :
a.     Dilapangkan riskinya
b.    Memanjangkan umur
c.     Mendapatkan riski.

9.    Amalan Yang Utama
Dr. Abdullah bin Masud berkata, saya bertanya kpd Rasulullah SAW : “Amal apa yang paling utama” Rasulullah menjawab : shalat pada waktunya berkata Abdullah bin Masud, saya berkata : “Kemudian apa lagi?? Rasulullah SAW menjawab : “Berbakti kepada Orang tua, dan saya bertanya lagi. Kemudian apa lagi?? “Berjuang dijalan Allah”.

My New Style

My New Style

My Family

My Family
Miyya Kak Cintha and Family

Prambanan In Action

Prambanan In Action

Kakak Miya

Kakak Miya

PKN STAIMUS 2013

PKN STAIMUS 2013
Mahasiswa PKN dan Peserta Lomba TPQ

PKN 2013 STAIMUS

PKN 2013 STAIMUS


Entri Populer