11 Desember 2011

Contoh Proposal Penelitian


proposal penelitian

pengaruh pendidikan agama Islam  terhadap pembentukan akhlak siswa kelas v
SDN 2 Tohkuning Karangpandan
tahun pelajaran 2011/2012


Disusun Oleh:
Nama     : SRI SUDARSINI
NIM       : 02.7313

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MAMBA’UL ‘ULUM SURAKARTA
(STAIMUS)
2011


pengaruh pendidikan agama Islam  terhadap pembentukan akhlak siswa kelas v
SDN 2 Tohkuning Karangpandan
tahun pelajaran 2011/2012

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di  sekolah dn di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang  akan  datang.  Pendidikan  adalah  pengalaman-pengalaman  belajar  terprogram dalam bentuk pendidikan formal dan non formal, dan informal di sekolah, dan di luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbanagan kemampuan-kemampuan individu, agar di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.[1]
Pendidikan  sebagai  sebuah  bentuk  kegiatan  manusia  dalam  kehidupannya juga menempatkan  tujuan sebagai sesuatu  yang hendak dicapai, baik tujuan yang dirumuskan  itu  bersifat  abstrak  sampai  rumusan-rumusan  yang  dibentuk  secara khusus  untuk  memudahkan  pencapaian  tujuan  yang  lebih  tinggi.  Begitu  juga dikarenakan  pendidikan  merupakan  bimbingan  terhadap  perkembangan  manusia menuju  ke  arah  cita-cita  tertentu,  maka  yang  merupakan  masalah  pokok  bagi pendidikan adalah memilih arah atau tujuan yang akan dicapai.
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat (2) disebutkan bahwa suatu   Pendidikan  Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan  Pancasila   dan  Undang-Undang  Dasar  1945  yang berakar  pada nilai-nilai  agama,  kebudayaan  nasional  Indonesia  dan  tanggap  terhadap  tuntutan perubahan  zaman.  Tidak  bisa  dipungkiri  bahwa  pendidikan  Islam,  baik  sebagai system  maupun  institusinya,  merupakan  warisan  budaya  bangsa,  yang  berurat berakar pada masyarakat bangsa Indonesia. Dengan demikian jelas bahwa pendidikan Islam akan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional.[2]
Kebutuhan  akan  pendidikan  merupakan  hal  yang  tidak  bisa  dipungkiri, bahkan semua itu merupakan hak semua warga Negara, Berkenaan dengan ini, di dalam UUD'45 Pasal 31 ayat (1) secara tegas disebutkan bahwa; "Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran". Tujuan  pendidikan nasional dinyatakan dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,  berakhlak  mulia,  sehat,  berilmu,  cakap,  kreatif  mandiri,  dan  menjadi  warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.[3]
Tujuan pendidikan nasional suatu bangsa menggambarkan manusia yang baik menurut pandangan  hidup    yang  dianut  oleh  bangsa  itu,  dan  tujuan  pendidikan sesuatu bangsa mungkin tidak akan sama dengan bangsa lainnya, karena pandangan  hidup  mereka  biasanya  tidak akan  sama.  Tetapi  pada  dasarnya  pendidikan  setiap bengsa tentu sama, yaitu semua menginginkan terwujudnya manusia yang baikyaitu manusia  yang  sehat,  kuat  serta  mempunyai  ketrampilan,  pikirannya  cerdas  serta pandai, dan hatinya berkembang dengan sempurna.
Dalam    perkembangannya    istilah    pendidikan    berarti    bimbingan    atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar  anak  didik  menjadi  dewasa,  dalam  perkembangan  selanjutnya,  pendidikan berarti   usaha   yang   dijalankan   oleh   seseorang   atau   sekelompok   orang   untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Dengan demikian pendidikan berarti, segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembanagan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan.[4]

Dalam firman Allah SWT mengatakan:
 
Artinya :
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. (Q.S. An Nahl : 78)[5]

Tidak  semua  tugas  mendidik  dapat  dilaksanakan  oleh  orang  tua  dalam keluarga   terutama   dalam   hal   ilmu   pengetahuan   dan   berbagai   macam   ilmu pengetahuan.   Oleh  karena  itu  dikirimlah  anak  ke  sekolah.  Dengan  demikian, sebenarnya pendidikan di sekolah adalah bagian dari pendidikan dalam keluarga yang sekaligus  merupakan  lanjutan  dari  pendidikan  keluarga.  Dengan  masuknya  anak kesekolah,  maka  terbentuklah  hubungan  antara  rumah  dan  sekolah  karena  antara kedua lingkungan itu terdapat objek dan tujuan yang sama, yakni mendidik anak-anak.[6]
Dapat dimengerti  betapa pentingnya  kerjasama  antra hubungan  lingkungan itu.  Kerjasama  itu  hanya  tercapai,  apabila  kedua  belah  pihak  saling  mengenal. Contohnya guru dengan orang tua murid.
Agama sebagai dasar pijakan umat manusia memiliki peran yang sangat besar dalam proses kehidupan manusia. Agama telah mengatur pola hidup manusia baik dalam  hubungannya  dengan  Tuhannya  maupun  berinteraksi  dengan  sesamanua. Agama selalu mengajarkan yang terbaik dan tidak pernah menyesatkan penganutnya.
Untuk  itu  sebagai  benteng  pertahanan  diri  anak  didik  dalam  menghadapi berbagai tantangan di atas, kiranya untuk menanamkan pendidikan agama yang kuat dalam  diri  anak,  sehingga  dengan  pendidikan  agama  ini,  pola  hidup  anak  akan terkontrol oleh rambu-rambu yang telah digariskan agama dan dapat menyelematkan anak agar tidak terjerumus dalam jurang keterbelakangan mental.
Pendidikan  agama  merupakan  suatu  sistem  pendidikan   yang  mencakup seluruh   aspek   kehidupan   yang  dibutuhkan   oleh  umat   manusia   dalam  rangka meningkatkan penghayatan dan pengalaman agama dalam kehidupan bermasyarakat, beragama, berbangsa dan bernegara.
Menurut  Drs.  Ahmad  D  Marimba:  Pendidikan  Islam  adalah  bimbingan jasmani,    rohani    berdasarkan    hukum-hukum    agama    Islam    menuju    kepada terbentuknya  kepribadian utama menurut ukuran-ukuran  Islam. Dengan pengertian yang lain seringkali  beliau mengatakan  kepribadian  utama tersebut  dengan istilah Kepribadian  muslim,  yaitu  kepribadian  yang  memiliki  nilai-nilai  agama  Islam, memilih   dan   memutuskan   serta   berbuat   berdasarkan   nilai-nilai   Islam,   dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai  Islam.[7]
Pendidikan  Islam  sebagai  usaha  membina  dan  mengembangkan  pribadi manusia dari aspek-aspek kerohanian dan jasmaninya juga harus berlangsung secara bertahap.  Oleh  karena  suatu  pematangan  yang  bertitik  akhir  pada  optimalisasi perkembangan atau pertumbuhan, baru dapat tercapai bila mana berlangsung melaui proses demi proses kearah tujuan akhir perkembangan atau pertumbuhannya.[8]
Dari  beberapa  pengertian   di  atas,  penulis  dapat  menyimpulkan   bahwa pendidikan agama Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan al-Quran terhadap anak-anak agar terbentuk kepribadian muslim yang sempurna.
Agar  anak  mempunyai  akhlak  yang  mulia,  anak  didik  diharapkan  dapat memperhatikan  pelajaran  berbasis  agama  sebagai  kontrol  dalam  kehidupan  anak didik.
Dalam sejarah perkembangan  Islam, pada periode permulaan dakwah Nabi Muhammad  saw.  tidak  langsung    menuntut    sahabat-sahabatnya    mengamalkan syariat    Islam secara sempurna sebagai   yang dijabarkan dalam lima rukun Islam, akan tetapai   selama 10 tahun di Makkah beliau mengajarkan  Islam lebih dahulu menitik beratkan pada pembinaan landasan fundamental yang berupa keimanan dan keyakinan kepada Allah SWT. Karena dari landasan inilah manusia akan berakhlak yang baik. Hal ini merupakan impelementasi dari aqidah.
Pada skripsi ini, penulis akan mengungkap pengaruh pendidikan agama Islam  terhadap pembentukan akhlak siswa kelas v SDN 2 Tohkuning Karangpandan tahun pelajaran 2011/2012”.
Judul tersebut penulis pilih atas dasar pertimbangan sebagai berikut:
1.      Pendidikan agama Islam adalah menanamkan akhlak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya, sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan jiwa.
2.      Akhlak  merupakan  misi  yang  dibawa  nabi  Muhammad  saw  diutus  ke  dunia.
Sabda Nabi Muhammad SAW  :
إِنَّمَا بُعِثتُ لأُ تَمِّمَ مَكَارِمَ لأَ خْلاَ قِ (رواه لبخارى)
Artinya :
“Sesunguhnya   aku  diutus  (Allah)  untuk  menyempurnakan   akhlak  (budi pekerti)”. (HR. Bukhori)
3.      Penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruh pendidikan agama Islam terhadap akhlak anak didik kelas V SDN 2 Tohkuning Karangpandan.


B.     Penegasan Judul
Agar memperoleh gambaran yang lebih tentang maksud dari judul: pengaruh pendidikan agama Islam  terhadap pembentukan akhlak siswa kelas v SDN 2 Tohkuning  Karangpandan tahun pelajaran 2011/2012, maka terlebih dahulu penulis memberikan  penegasan mengenai istilah-istilah dalam judul  skripsi diatas yaitu sebagai berikut:
1.      Pengaruh
“Pengaruh adalah Daya yang timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”.[9]
2.      Pendidikan Agama Islam
Menurut Zakiah Daradjat, pendidikan Agama Islam adalah: pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itui sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat kelak.[10]



3.      Perilaku
“Perilaku adalah setiap tindakan manusia atau hewan yang dapat dilihat”.[11]
4.      Siswa/anak didik
Siswa adalah anak yang sedang berkembang yang memerlukan pertolongan didalam menuju kedewasaan, atau dengan kata lain : anak didik adalah merupakan pihak yang harus dibantu atau dibentuk[12].

C.    Perumusan Masalah
Bagaimana pengaruh pendidikan agama Islam terhadap akhlak siswa kelas V SD Tohkuning 2 Karangpandan?

D.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
a.      Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pengaruh pendidikan agama Islam terhadap akhlak siswa kelas V SD Tohkuning 2 Karangpandan.
b.      Untuk  mengetahui  usaha-usaha  apa  saja  yang  dilakukan  sekolah  dalam meningkatkan akhlak siswa kelas V SDN 2 Tohkuning  Karangpandan.

2.      Kegunaan Penelitian
Dengan    adanya    penelitian    yang    menjadi    salah    satu    syarat    untuk menyelesaikan  program  pendidikan  strata  satu  (S1)  pada  jurusan  Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Mamba’ul ‘Ulum Surakarta. Penelitian  ini akan berguna untuk :
a.          SDN 2 Tohkuning  Karangpandan, dalam mengetahui pengaruh  pendidikan agama Islam terhadap akhlak siswa kelas V SDN 2 Tohkuning  Karangpandan.
b.          Hasil  penelitian  ini  dapat  dijadikan  informasi  bagi  para  pendidik  dalam menerapkan   mengetahui   faktor-faktor   apa  saja   yang  menjadi   pengaruh terhadap akhlak siswa kelas V SDN 2 Tohkuning  Karangpandan.

E.     Kajian Pustaka
Adapun penelitian terdahulu yang mengungkapkan tentang akhlak:
a.         Karyadi STAIN (2000) dengan judul skripsi “Nilai-nilai Akhlak yang Terkandung dalam Surat Al Hujarat 1 – 5” menyimpulkan bahwa a) adab  sopan santun berbicara dengan Rasulullah, b) Keharusan meneliti sesuatu pengkabaran yang disampaikan oleh orang fasih, c) Dengan mukmin tidak boleh menetapkan suatu hukum sebelum ada ketetapan dari Allah dan Rasul-Nya.
b.        Deasy Kusumastuti UMS (2005) dengan judul Skripsi “Nilai-nilai Akhlak yang Terkandung dalam Surat Al Ahqaf, 15 – 18” menyimpulkan 7 bahwa dalam ayat-ayat tersebut berisi tentang a) Perintah Allah agar manusia berbakti dan berbuat baik kepada orang tuanya dengan cara mematuhi yang diperintahkan oleh Allah serta menjalankan adab kesopanan dan budi pekerti karena Allah, bukan karena takabur dan bukan karena terpaksa, b) Allah berjanji akan mengampuni kesalahan kepada mereka yang beramal sholeh dan memasukkan ke dalam surga bersama para penghuni surga, c) Anak yang durhaka kepada orang tua, tidak mempercayai akan hari kebangkitan dan hisab, balasan bagi mereka adalah siksaan dari Allah dan mereka termasuk orang-orang yang rugi.
c.         Mar’atus Sholihah Zakiyah STAIMUS (2006) dengan Judul Skripsi “Pendidikan Akhlak yang Terkandung dalam Surat Al Anfal 24 – 29” menyimpulkan bahwa pesan yang terkandung dalam beberapa ayat tersebut adalah sebagai berikut:
a.      Ajaran tentang taat kepada perintah Allah dan perintah rasul-Nya.
b.      Ajaran agar menjauhi dan menjaga dari fitnah
c.       Ajaran bertaqwa kepada Allah.
d.      Ajaran agar bersyukur kepada Allah.



F.     Hipotesis
Merujuk Jonathan Sarwono dalam bukunya yang berjudul metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, “beliau memberikan definisi bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara dari persoalan yang kita teliti”.[13]
Dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang akan diteliti. Bahwa “ada pengaruh positif pendidikan agama Islam  terhadap akhlak siswa kelas V SDN 2 Tohkuning Karangpandan”

G.    Metode penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut :
1.     Menentukan objek penelitian
a)      Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian,[14] sedangkan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa Kelas V SDN 2 Tohkuning Karangpandan, dengan jumlah 35 siswa
b)      Sampel
Sampel adalah “sebagian dari populasi”[15], menurut Suharsimi Arikunto, untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek penelitian kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dan jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih[16].

Disebabkan jumlah populasi kurang dari 100, maka dalam penelitian ini semua populasi diambil sebagai sampel yaitu sebanyak 35 siswa.
c)      Teknik Sampling
Sampling adalah “cara yang digunakan untuk mengambil sampel”. Dalam penelitian ini tidak digunakan sampling khusus, karena semua populasi diambil sebagai sampel, sehingga penelitian ini adalah penelitian populasi.
2.      Variabel Penelitian
a.          Variabel X, yaitu siswa yang nilai agamanya rendah dan yang nilai agamanya tinggi.
b.         Variabel Y, yaitu akhlak pada siswa, indikatornya sebagi berikut:
- patuh kepada guru dan orang tua
- masuk sekolah tepat waktu
- melaksanakan shalat lima waktu
- pulang sekolah tepat waktu
- disiplin dalam hidup
- tidak berbohong
- tidak membolos

3.      Teknik pengumpulan data
a.       Observasi
Sebagai metode ilmiah observasi diartikan dengan pengamatan dan pencatatan engan  sistematis  fenomena-fenomena  yang  diselidiki.  Observasi  ini  mengadakan pengamatan dengan mencatat data atau informasi yang diperlukan dan dibutuhkan sesuai dengan masalah yang diikuti.
b.      Dokumentasi
Suatu usaha aktif baik suatu badan atau lembaga dengan menyajikan  hasil pengolahan bahan-bahan dokumen yang bermanfaat bagi badan atau lembaga yang mengadakan.  Dokumen ini dilakukan untuk memperoleh data sejarah didirikannya SD Tohkuning 2 Karangpandan, keadaan sarana dan prasarana dan juga data-data guru SDN 2 Tohkuning  Karangpandan.
c.       Angket
Dengan  metode  angket  ini  penulis  mempersiapkan  sejumlah  pertanyaan tertentu, kemudian disebarkan kepada responden, untuk mendapatkan jawaban yang diperlukan  secara  langsung.  Angket  diberikan  kepada  siswa  untuk  diisi  untuk dijadikan  sampel  dalam  penelitian  untuk  mengetahui  pengaruh  pendidikan  agama Islam terhadap pembentukan akhlak siswa. Angket yang digunakan penulis adalah angket tertutup yang berisi pertanyaan yang disertai jawaban terikat pada sejumlah kemungkinan jawaban yang sudah disediakan.
4.      Teknik Analisa Data
Setelah data selesai dikumpulkan  dengan lengkap, tahap berikutnya adalah analisa data, yaitu:
a.          Editing
Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para responden. Jadi setelah angket dan tes diisi oleh responden dan diserahkan kembali kapada penulis, kemudian penulis memeriksa satu persatu angket dan tes terebut. Bila ada  jawaban   yang  diragukan   atau  tidak  dijawab   maka  penulis   menghubungi responden yang bersangkutan untuk menyempurnakan jawabannya.
Tujuan  editing  yang  penulis  lakukan  adalah  untuk  menguragi  kesalahan- kesalahan atau kekurangan yang ada pada daftar pertanyaan yang diselesaikan.
b.         Tabulating
Tabulating adalah mengolah dta dengan memindahkan jawaban-jawaban yang terdapat dalam angket dan telah dikelompokkan  ke dalam bentuk table frekuensi. Tujuannya untuk mudah dibaca dan maknanya segera dipahami.


Di sini penulis menggunakan rumus.
rxy
Ket :
            :  Jumlah
rxy               : Koefisien korelasi variabel X dengan Variabel Y
X                :  Nilai Variabel X yaitu pendidikan agama Islam
Y                : Nilai variabel Y yaitu akhlak siswa kelas V SDN 2 Tohkuning Karangpandan
XY             :  Koefisien antara variabel X dan variabel Y
N                : Jumlah siswa yang dijadikan sampel

H.    Sistematika Penulisan
Skripsi  ini  disusun  dalam  lima  bab  yang saling berkaitan  antara  bab  satu dengan bab lainnya, dan tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bagian yang disusun secara sistematika sebagai berikut:
BAB I             Merupakan Pendahuluan, bab ini berisi latar belakang masalah,  pembatasan  dan  perumusan  masalah,  tujuan  dan  kegunaan  penelitian,  metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II           Mengemukakan  Kerangka  Teori  Dan  Kerangka  Berfikir  Dan  Pengajuan  Hipotesa,  Kerangka  Teori  yang  berisi  Pendidikan  Agama  Islam  yang mencakup Pengertian Pendidikan Agama Islam, yang terdiri dari Dasar-Dasar dan Tujuan Pendidikan  Agama  Islam, Ruang Lingkup Pendidikan  Agama Islam. Juga Hakikat Akhlak, yang berisi Pengertian dan Tujuan Akhlak, Sumber dan Macam-macam Akhlak. Dan yang terakhir adalah Hakikat Anak Didik, yang terdiri dari Pengertian Anak didik dan Dasar-dasar Kebutuhan Anak Didik Dalam Pendidikan, Kerangka Berfikir serta Hipotesa Penelitian.
BAB III        Berisi tentang Gambaran Umum SDN 2 Tohkuning Karangpandan dan Metodologi  Penelitian  yang mencakup  Gambaran Umum SDN 2 Tohkuning Karangpandan, Manfaat Penelitian,, Populasi dan Sampel, Tekhnik Pengumpulan Data, Tekhnik Analisa Data.
BAB IV          Merupakan  Gambaran  Pengolahan  Data,  Analisa  Data  dan Interpretasi Data serta ulasan.
BAB V           Merupakan bab terakhir ini berisi tentang kesimpulan dan saran penulis.




DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, Ilmu Pendidikan, jilid I. Toha Putra Semarang, 1997.
Arifin, M. Ed, M, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bina Aksara, 1987) Cet ke-1.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006) cetakan kesebelas.
Daradjat, Zakiah, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara, 1992), cet ke-2.
Gulo, Dali,  Kamus Psikologi, (Bandung: Tonis, 1982), Cet. Ke-1.
Hariyanto, Dany, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Masakini Dilengkapi Dengan Istilah-istilah Dalam Sastra Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Untuk SD, SLTP, SMU dan Umum, (Surakarta: Delima, 2003).
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2005) Cet ke-4.

Mudiyaharjo, Redja, Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar Penddidikan pada Umumnya dan Pendididkan di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), Cet ke-2.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta; Kalam Mulia, Cet ke-4 2004).

Sarwono, Jonathan, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, Yogjakarta : Graha Ilmu, 2006, Cet. 1.
Uhbiyati,  Nur, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1998), Cet. ke-2.



[1] Redja Mudiyaharjo, Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar Penddidikan pada Umumnya dan Pendididkan di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), Cet ke-2, h. 11
[2] Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2005) Cet ke-4, h. 174
[3] Ibid, h. 310

[4] H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta; Kalam Mulia, Cet ke-4 2004), h. 1
[5] al-Qur'an dan Terjemah, Departemen Agama Republik Indonesia, (Jakarta: CV. Toha Putra
Semarang, 1989), h. 413

[6] Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta; Bumi Aksara, 1992), Cet ke-2
h. 76
[7] Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1998), Cet.
ke-2, h. 9

[8] M Arifin, M. Ed, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bina Aksara, 1987) Cet ke-1,
h. 10
[9] Dany Hariyanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Masakini Dilengkapi Dengan Istilah-istilah Dalam Sastra Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Untuk SD, SLTP, SMU dan Umum, (Surakarta: Delima, 2003). Hal. 289

[10] Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara, 1992), cet ke-2, h. 86
[11] Dali Gulo, Kamus Psikologi, (Bandung: Tonis, 1982), Cet. Ke-1, hal. 9

[12] Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan, jilid I. Toha Putra Semarang, 1997. halaman 16.


[13]Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, Yogjakarta : Graha Ilmu, 2006, Cet. 1, hal. 26.

[14] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006) cetakan kesebelas, hal. 115.

[15] Ibid.
[16] Ibid. hal. 117

My New Style

My New Style

My Family

My Family
Miyya Kak Cintha and Family

Prambanan In Action

Prambanan In Action

Kakak Miya

Kakak Miya

PKN STAIMUS 2013

PKN STAIMUS 2013
Mahasiswa PKN dan Peserta Lomba TPQ

PKN 2013 STAIMUS

PKN 2013 STAIMUS


Entri Populer