Hakekat dan Ruang Lingkup
Sosiologi Komunikasi
Lahirnya
Sosiologi Komunikasi
Kalau
Anda membaca dalam Bungin (2006:17), Anda pasti temukan bahwa asal mula kajian
komunikasi dalam sosiologi bermula dari akar tradisi pemikiran Karl Marx,
dimana Marx sendiri termasuk pendiri sosiologi yang beraliran Jerman.
Gagasan-gagasan awal Marx tidak pernah lepas dari pemikiran Hegel. Sementara
Hegel memiliki pengaruh yang kuat terhadap Marx.
Lalu,
kira-kira, apa inti pemikiran Hegel? Menurut Ritzer sebagaimana dikutip Bungin,
pemikiran Hegel yang paling utama adalah ajarannya tentang dialektika dan
idealisme. Dialektika dipahami sebagai cara berpikir yang mana menekankan arti
pentingnya suatu proses, hubungan, dinamika, konflik dan kontradiksi.
Dialektika juga dipahami oleh Hegel sebagai bagian yang berhubungan satu dengan
lainnya. Nah, ternyata berawal dari pengajarannya tentang dialektika/hubungan
inilah lalu kemudiannya timbullah gagasan-gagasan tentang komunikasi.
Gagasan-gagasan ini, oleh Jurgen Habermas disebut dengan tindakan komunikasi
(interaksi).
Apa
yang terjadi selanjutnya? Bungin (2006 : 19) juga menyebutkan bahwa ternyata
sosiologi telah menaruh minat pada persoalan komunikasi. Sejak Auguste Comte
memperkenalkan istilah dinamika sosial, lalu konsep kesadaran kolektif oleh
Emile Durkheim, interaksi sosial versi Karl Marx, tindakan komunikatif dan
teori komunikasi dari Jurgen Habermas merupakan titik awal munculnya sosiologi
komunikasi.
Ruang
Lingkup dan Konsep Sosiologi Komunikasi
Setelah
kita mengetahui sejarah lahirnya sosiologi komunikasi, sekarang kita akan
membahas ruang lingkup sosiologi komunikasi. Pada bagian ini, Anda akan
mengenal konsep-konsep apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup sosiologi
komunikasi.
Menurut Bungin (2006 : 27-31), sosiologi komunikasi terdiri dari 4 konsep yang sekaligus menjadi ruang lingkup sosiologi komunikasi. Ke-empat konsep tersebut yakni sosiologi, masyarakat, komunikasi, dan teknologi media/informasi. Selanjutnya, mari kita mempelajarinya satu per satu:
Menurut Bungin (2006 : 27-31), sosiologi komunikasi terdiri dari 4 konsep yang sekaligus menjadi ruang lingkup sosiologi komunikasi. Ke-empat konsep tersebut yakni sosiologi, masyarakat, komunikasi, dan teknologi media/informasi. Selanjutnya, mari kita mempelajarinya satu per satu:
Sosiologi
Tentu
anda masih ingat bukan, pengertian sosiologi dalam mata kuliah Pengantar
Sosiologi. Untuk menyegarkan ingatan Anda, berikut disajikan beberapa
pengertian dari sosiologi:
Liliweri,
(Tanpa Tahun, halaman 2 – 4) mengutip beberapa pendapat para ahli tentang
definisi sosiologi.
Roucek
dan Warren, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dalam
kelompok-kelompok.
William
F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff, sosiologi adalah penelitian ilmiah terhadap
interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial.
Selo
Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, sosiologi ialah ilmu yang mempelajari
struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
Pitirin
Sorokin (dikutip Bungin, 2006 : 27-28), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari:
a) Hubungan dan pengaruh timbal balik antar aneka macam
gejala-gejala sosial (misalnya: antara gejala ekomomi dan agama, keluarga
dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik, dan lain
sebagainya);
b) Hubungan dengan pengaruh timbal balik antara gejala
sosial dengan gejala nonsosial (misalnya: gejala geografis, biologis, dan
sebagainya);
c) Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.
Berdasarkan
pendapat-pendapat di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa yang dimaksudkan
dengan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia sebagai
makhluk sosial termasuk di dalamnya berbagai aktifitas atau gejala sosial yang
kemudian menghasilkan perubahan-perubahan sosial.
Masyarakat
Setelah
kita mempelajari sosiologi, sekarang kita akan membahas konsep kedua yaitu
masyarakat. Ingat, masyarakat merupakan salah satu ruang lingkup dari sosiologi
komunikasi. Artinya bahwa masyarakat merupakan salah satu yang dibahas dalam
sosiologi komunikasi.
Apa itu
masyarakat? Sebetulnya, masyarakat merupakan objek dari sosiologi. Untuk
memahami definisi masyarakat, alangkah baiknya kita merujuk pada beberapa
pandangan ahli berikut:
Ralph
Linton (dikutip Bungin, 2006 : 29) memahami masyarakat sebagai sekelompok manusia
yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur
diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan
batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.
Selo
Soemardjan, mengatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama,
yang menghasilkan kebudayaan.
Dari
dua definisi di atas jelaslah bahwa masyarakat itu terdiri dari kumpulan
orang-orang yang hidup berdampingan (hidup bersama) dalam suatu wilayah dan
terikat oleh aturan-aturan atau norma-norma sosial yang mereka tentukan dan
taati.
Komunikasi
Masih
ingatkah Anda bahwa istilah komunikasi yang dalam bahasa Inggris disebut
communication, berasal dari bahasa Latin, communicatio? Sebagaimana Anda telah
pelajari dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi, kata communicatio berasal
dari kata communis yang artinya sama. Tentu saja, konteks sama yang dimaksudkan
ialah sama makna.
Kesamaan
makna ini terjadi ketika misalnya Anda terlibat dalam percakapan dengan teman
Anda, dimana tidak saja menggunakan bahasa yang sama, namun juga Anda berdua
sama-sama mengerti dan memahami makna dari apa yang Anda berdua percakapkan
itu. Jadi, kesamaan makna lebih mengarah pada kesamaan pandangan di antara
orang-orang yang terlibat dalam komunikasi mengenai isi dari pesan tersebut.
Sebagaimana
Anda tahu, banyak sekali definisi yang diberikan untuk memahami arti kata
komunikasi. Secara sederhana, Anda dapat merujuk pada definisi yang diberikan
Littlejohn (2002 : 7) bahwa komunikasi merupakan suatu proses pemindahan
(transmisi) informasi.
Untuk
kepentingan pendefinisian komunikasi, umumnya para pakar ilmu komunikasi
merujuk pada pandangan Harold Lasswell dalam bukunya The Structure and Function
of Communication in Society. Lasswell (Effendy, 1997 : 10) yang menjelaskan
bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab
pertanyaan berikut: Who Says What in Which Channel to Whom with What Effect?
Bila diterjemahkan maka akan menjadi: Siapa Mengatakan Apa dengan Saluran Apa
kepada Siapa dan dengan Efek Apa?.
Bila Anda menyimak baik-baik formulasi Lasswell ini maka Anda akan dapat memahami elemen-elemen penting dari komunikasi. Mari kita bahas satu per satu.
Kata who (siapa) dalam konteks komunikasi merujuk kepada seorang pemberi pesan. Pemberi pesan ini biasanya dikenal dengan sebutan sumber informasi, komunikator, atau pengirim pesan.
Bila Anda menyimak baik-baik formulasi Lasswell ini maka Anda akan dapat memahami elemen-elemen penting dari komunikasi. Mari kita bahas satu per satu.
Kata who (siapa) dalam konteks komunikasi merujuk kepada seorang pemberi pesan. Pemberi pesan ini biasanya dikenal dengan sebutan sumber informasi, komunikator, atau pengirim pesan.
Says
what (mengatakan apa) merujuk pada apa yang diperkatakan. Dalam hal ini pesan
atau isi dari percakapan/pembicaraan. Pesan ini lalu kita kenal dengan sebutan
verbal (melalui kata-kata dan atau tulisan) dan non verbal (menggunakan bahasa
isyarat).
In which channel (dengan saluran apa) mengarah pada alat atau saluran atau media yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Anda tentu tahu bukan, manusia dapat menggunakan bermacam-macam saluran dalam berkomunikasi. Media yang paling praktis dan semua orang menggunakannya saat berkomunikasi adalah panca indera manusia. Selain itu, kita juga mengenal saluran komunikasi menggunakan alat bantu seperti telephon, telegram, dan surat). Ada juga saluran komunikasi yang digunakan untuk khalayak yang jumlahnya lebih besar (massa) yaitu media cetak dan elektronik.
In which channel (dengan saluran apa) mengarah pada alat atau saluran atau media yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Anda tentu tahu bukan, manusia dapat menggunakan bermacam-macam saluran dalam berkomunikasi. Media yang paling praktis dan semua orang menggunakannya saat berkomunikasi adalah panca indera manusia. Selain itu, kita juga mengenal saluran komunikasi menggunakan alat bantu seperti telephon, telegram, dan surat). Ada juga saluran komunikasi yang digunakan untuk khalayak yang jumlahnya lebih besar (massa) yaitu media cetak dan elektronik.
To
whom (kepada siapa) ditujukan untuk penerima pesan. Penerima pesan ini disebut
juga sebagai komunikan, atau receiver. Bila anda berinisiatif menelpon sahabat
anda, maka sahabat anda itu disebut sebagai komunikan.
With
what effect (dengan efek apa) merujuk pada pengaruh yang ditimbulkan dari
komunikasi. Pengaruh ini dapat meliputi aspek pengetahuan, ketrampilan, dan
sikap lawan bicara.
Jadi,
berdasarkan uraian ini maka kita dapat menyimpulkan bahwa komunikasi itu
terdiri dari sekurang-kurangnya 5 unsur yakni:
1. Komunikator
(pemberi informasi)
2.
Pesan
3.
Media (saluran)
4.
Komunikan (penerima informasi/pesan)
5.
Efek (pengaruh).
Teknologi
Komunikasi, dan Informasi
Teknologi
komunikasi merupakan ruang lingkup ketiga dari sosiologi komunikasi. Mengapa?
Berbicara komunikasi, apalagi komunikasi massa tidak bisa kita pisahkan dari
persoalan teknologi komunikasi dan informasi. Ingat, pada bagian sebelumnya
kita telah membicarakan bahwa teknologi komunikasi merupakan salah satu
saluran/channel yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Apa
itu teknologi komunikasi? Untuk menyamakan pemahaman kita, mari kita merujuk
pada beberapa pandangan para ahli berikut.
Menurut
Alter (Bungin, 2006 : 30), teknologi informasi mencakup perangkat keras dan
perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data
seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau
menampilkan data.
Martin
(Bungin, 2006 : 30) mendefinisikan teknologi informasi tidak hanya terbatas
pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan
untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi
komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Berdasarkan
definisi tersebut di atas maka kita dapat menyimpulkan bahwa teknologi
komunikasi berhubungan erat dengan perangkat keras dan lunak yang dapat
digunakan untuk memproses dan mengirimkan informasi.
Sosiologi
Komunikasi
Setelah
anda memahami konsep-konsep sosiologi dan komunikasi, sekarang apa yang anda
ketahui tentang sosiologi komunikasi. Secara sederhana, anda dapat membuat
definisi sederhana dengan menghubungkan kedua konsep tersebut.
Namun
untuk menyeragamkan pemahaman, tidak ada salahnya kalau anda memperhatikan
beberapa pengertian berikut ini. Stephen F. Steele dalam Anne Arundel Community
College and The Society for Applied Sociology (2002), sebagaimana dikutip
Liliwery (Tanpa Tahun, hal 4), bahwa sosiologi komunikasi adalah studi yang
mempelajari perilaku kolektif akibat media.
Selanjutnya,
Liliwery sendiri memahami sosiologi komunikasi dalam dua bagian yakni level
makro dan mikro. Dalam arti luas (makro), Liliwery berpendapat bahwa sosiologi
komunikasi merupakan cabang dari sosiologi yang mempelajari atau menerangkan
mengenai prinsip-prinsip keilmuan (ilmu sosial, sosiologi) tentang bagaimana
proses komunikasi manusia dalam kelompok atau masyarakat. Sementara dalam
artian sempit (mikro), Liliwery mendefinisikan sosiologi komunikasi sebagai
cabang dari sosiologi yang mempelajari atau yang menerangkan mengenai
prinsip-prinsip keilmuan (ilmu sosial, sosiologi) tentang bagaimana proses
komunikasi manusia dalam konteks komunikasi massa dari suatu masyarakat.
Apa
kesimpulannya? Ingat, sosiologi komunikasi adalah cabang dari sosiologi. Secara
sederhana anda dapat mengatakan bahwa sosiologi komunikasi adalah cabang dari
sosiologi yang mempelajari bagaimana proses pertukaran pesan/informasi terjadi
dalam konteks masyarakat.
Ranah,
Kompleksitas, dan Obyek Sosiologi Komunikasi
Ranah
sama dengan domain, atau bisa juga dikatakan sebagai wilayah kerja. Sebagai
sebuah disiplin ilmu, sosiologi komunikasi memiliki ranah/domain.
Menurut
Bungin (2007:36), domain atau ranah sosiologi adalah individu, kelompok,
masyarakat, dan sistem dunia. Selanjutnya, ranah-ranah ini juga bersentuhan
langsung dengan wilayah lainnya seperti komunikasi, efek media massa, budaya
kosmopolitan, proses dan interaksi sosial, dan teknologi informasi dan
komunikasi.
Ranah
dari sosiologi komunikasi seolah-olah, sama dengan ranah dari sosiologi. Namun,
tidaklah demikian. Sosiologi komunikasi tidak mengambil utuh ranah dari
sosiologi. Begitu pula dengan komunikasi. Ranah sosiologi komunikasi juga tidak
mengambil ranah komunikasi secara keseluruhan.
Lalu,
bagaimana hubungan antara ranah sosiologi komunikasi dengan ranah dari
sosiologi dan komunikasi? Ternyata, sosiologi komunikasi menjembatani
kajian-kajian yang dibicarakan baik dalam bidang ilmu komunikasi maupun
sosiologi. Sebagaimana dibahas sebelumnya dalam pengertian sosiologi komunikasi
bahwa sosiologi komunikasi bukanlah ilmu yang berdiri sendiri. Ia merupakan
salah satu cabang dari sosiologi yang secara khusus membicarakan hal-hal yang
berkenaan dengan proses komunikasi dalam masyarakat.
Dengan demikian, kita dapat mengerti bahwa sosiologi komunikasi memperbincangkan berbagai isu berkenaan dengan komunikasi berdasarkan perspektif sosiologis. Misalnya saja, dampak media massa bagi masyarakat, dan sebagainya.
Dengan demikian, kita dapat mengerti bahwa sosiologi komunikasi memperbincangkan berbagai isu berkenaan dengan komunikasi berdasarkan perspektif sosiologis. Misalnya saja, dampak media massa bagi masyarakat, dan sebagainya.
Kompleksitas
Sosiologi Komunikasi
Studi
sosiologi komunikasi bersifat interdisipliner. Artinya, sosiologi tidak saja
membatasi diri pada persoalan komunikasi dan seluk beluknya, tetapi juga
membuka diri pada kontribusi disiplin ilmu lainnya seiring dengan perkembangan
masyarakat dan kemajuan zaman. Karena bersentuhan langsung dengan berbagai
disiplin ilmu, maka dapatlah dikatakan bahwa studi sosiologi komunikasi sedikit
rumit atau kompleks.
Studi
sosiologi komunikasi ikut dipengaruhi oleh perkembangan berbagai bidang ilmu di
sekitarnya mulai dari perkembangan teknologi, budaya, sosiologi, hukum,
ekonomi, dan bahkan negara. Bidang ilmu yang paling mempengaruhi perkembangan
sosiologi komunikasi adalah teknologi komunikasi dan informasi. Hal ini terjadi
karena perubahan dan kemajuan teknologi komunikasi cenderung membawa dampak
yang cukup besar terhadap kemajuan dan perubahan pada bidang-bidang ilmu
lainnya seperti budaya, ekonomi, dan seterusnya.
Obyek
Sosiologi Komunikasi
Anda
tentu masih ingat, bukan bahwa objek materiil dari semua ilmu sosial adalah
manusia. Sebagai salah satu disiplin ilmu sosial, sosiologi komunikasi juga
menempatkan manusia sebagai objek kajian materiilnya.
Mari
kita bahas satu per satu. Manusia sebagai objek materiil dari sosiologi
komunikasi, berkenaan dengan aktifitas sosial manusia. Kita tahu, manusia
sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri. Setiap kita butuh orang lain.
Anda masih ingat bukan bahwa salah satu aksioma dalam komunikasi yakni manusia
tidak bisa tidak berkomunikasi. Sehingga dalam konteks sosiologi komunikasi,
persoalan manusia difokuskan pada interaksi sosialnya dengan manusia lainnya
dalam masyarakat.
Selanjutnya,
objek formal dari sosiologi komunikasi adalah proses sosial dan komunikasi
dalam masyarakat atau interaksi sosial. teknologi telekomunikasi, media dan
informatika. Kita tahu, kemajuan teknologi sangat membawa dampak dan perubahan
yang besar dalam hampir seluruh aspek masyarakat. Salah satunya media massa.
Pengaruh media massa bagi masyarakat tidak bisa terlepas dari kemajuan dan
kecanggihan teknologi komunikasi. Efek media massa ikut membentuk berbagai
perubahan dalam masyarakat. Sebut saja, ada perubahan pola dan gaya hidup
masyarakat, menciptakan perubahan sosial dan pola komunikasi dalam masyarakat,
hingga terciptanya komunitas atau masyarakat maya. Selain itu, pengaruh
teknologi komunikasi pun dapat merambah ke dunia ekonomi dan hukum.
Daftar
Pustaka
1. Bungin, Burhan.
2006. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan diskursus Teknologi Komunikasi
di Masyarakat. Jakarta: Prenada Media Group.
2. Liliweri, Aloysius.
Tanpa Tahun. Bahan Kuliah Sosiologi Media. Kupang: Fisip, Sosiologi.
3. Efendy, O. U.,
1997. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar