3 Januari 2012

Fluida Dinamik SMA




Fluida Dinamik

1.     Fluida Ideal
Ciri umum fluida ideal
Ø Aliran Fluida dapat merupakan aliran lunak atau non lunak jika kecepatan disuatu titik adalah konstanta terhadap waktu dikatakan lunak contoh aliran air yang tenang . Jika kecepatan di suatu titik adalah tidak konstan terhadap waktu dikatakan tak lunak contoh : aliran  gelombang panjang air laut.
Ø Aliran Fluida termanpatkan (kompresibel) / tak termampatkan (inkompresibel).
Ø Aliran Fluida dapat merupakan aliran kental (viscous) atau tak kental (non viscous).
Fluida yang dipelajari dibatasi fluida ideal yaitu fluida yang tak termampatkan (inkompresibel) tak kental (non vircous) dan aliran lunak. Lintasan yang ditempuh partikel dalam fluida yang mengalir disebut garis alir (flow line). Ada 2 jenis aliran fluru:
a.     Aliran garis arus (streamine) = aliran berlapis = aliran laminar (laminar flow) yaitu: aliran fluida yang mengikuti satu garis lurus maupun melengkung yang jalan ujung dan pangkalnya kecepatan ditiap titik garis arus searah dengan garis singgung garis arus tidak pernah berpotongan.
b.     Aliran turbulen
Aliran berputar ada yang arah geraknya berlawanan dengan arah gerakan seluruhnya.

2.     Persamaan Kontuinitas
Ø Peristiwa-peristiwa disebut fluida dinamik (bergerak)
Ø Debit (Q) : kecepatan aliran air melalui suatu penampung dalam waktu tertentu.
Rumus :      Q =                  Q       = Debit (m3/s)
                                                Vol    = Volume (m3)
                                                t        =  waktu (s)

Persamaan Kontinuitas
Q =         dimana Vol = ∆ . L
Q =         dimana L = V . t
Q = ∆ . V
1 - V1 = ∆2 – V2            Pers kontinuitas


3.     Daya Debit Fluida
Daya dari tenaga air terjun yang mengalir dengan debit Q ketinggian h

Ep = m.g.h

P =  =

Untuk :       P =  

                    m =    dan   = Q

                   P = p.Q.g.h

4.     Hukum Bernoulli
Mneyatakan bahwa pada pipa mendatar (horisontal) tekanan fluida paling besar adalah pada kelajuan air paling kecil dan tekanan besar pada kelajuan aliran besar.

Peristiwa hukum bernuolli, antara lain :
Ø Dua perahu bermotor berbenturan
Ø Aliiran air yang keluar dari kran
Ø Lintasan melengkung base ball yang sedang berputar
Ø Pancaran air pada selang yang ujungnya disemprotkan
Ø Burung bisa terbang udara diatas kertas tekanan alur kertas rendah
Ø Pesawat bisa terbang
Ø Penyemprotan parfum, penyemprotan serangga
Ø Karburator
Hukum Bernuolli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan (P) energi kinetik persatuan volum ( p.v2) dan energi potensial persatuan volume ( p. g.h ) memiliki nilai yang sama pada setiap sepanjang suatu garis arus. Dirumuskan :
P + p . v2  + p.g.h = konstan

P1 + p . v12  + p.g.h1 = P2 + p . v22  + p.g.h2


·        Dua asas hukum Bernoulli :
a.     Fluida tak bergerak ( Fluida statis )

V1 = V2 = 0
P1 + p.g.h1 + 0 = P2 + p.g.h2 + 0
P1 –P2 .rg ( h2 – h1 )

b.     Fluida yang mengalir ( Fluida dinamis
h1      =       h2
P1 +  p.V12 + 0 = P2 +  p.V22 + 0
P1 – P2      =   (V21 – V12)
Menyatakan bahwa jika V2 >V1 maka P1 > P2 bahwa tempat yang kelajuan aliran yang besar, tekanannya kecil dan sebaliknya.
Penerapan hukum Bernoulli
a.     Karburator
b.     Alat penyemprot nyamuk
Cara kerja : ketika penghisap pompa ditekan, udara dan tabung silinder keluar melalui lubang sempit. Pancaran udara yang cepat ini akan menyebabkan tekanan udara dibagian atas nosel turun, hal ini akan menyebabkan cairan / obat di dalam tabung terisap naik dan menyemprot keluar.
c.      Ventarimeter
Yaitu alat yang dipasang didalam suatu pipa lairan untuk mengukur kelajuan cairan.
Ada 2 jenis venturi meter.
1.     Venturi meter tanpa mamometer
V2 =  . V1
P1 – P2 = p.g.h
V1 =





2.     Venturi meter dengan memometer
A1 – V1 = A2.V2
P1 – P2 = p (V22 – V12)
P1 – P2 = p.g.h
  p = raksa

d.     Tabung Pitot (alat untuk mengukur kelajuan gas)
Pb – Pa =  . p.g.v2
p’ = massa jenis zat cair manometer (raksa) Pb – Pa = P2 – P1
V =          pg = massa jenis gas

e.      Gaya angkat pesawat terbang
Syarat  pesawat bisa terbang kelajuan udara diatas pesawat lebih besar dari sisi bawah (Vatas > Vbawah ), tekanan atas lebih kecil dari tekanan bawah
(Patas < Pbawah)
Fbawah – Fatas = (Pbawah - Patas).A      atau     Fbawah – Fatas =  . p(Vatas - Vbawah).A


5.     Teorema Terricelli
Jika fluida menyebar keluar dari lubang yang terletak pada jarak h di bawah permukaan fluida, maka kecepatan aliran air dirumuskan:
V =            Teorema Terricelli
Semburan air terjatuh ke tanah berjarak x dari tangkai A maka :
X  =  
   
    =  

X = 2                     Debit air = Q = A        


6.     Viskositas (kekentalan) dan Hukum Stoke
Besar gaya viskositas F =  
Keterangan :
F = gaya (N)
n = Koefisien viskoitas (kg mIsI atau Pas)
V = Kecepatan (m/s)
A = Luas (m2)

Untuk suhu yang lebih rendah koefisien viskositasnya besar (lebih kental). Pada aliran fluida kental n=0


Hukum stokes F =  dimana
F = k.h.v untuk bola k= 6P.R
F = 6k. R.n.v
Hukum Stokes:
Kecepatan terminal (VT)
VT =      
Keterangan :
R = jari-jari bola
Pa= massa jenis benda
Pf= massa jenis fluida
Benda yang dijatuhkan bebas dalam suatu fluida kental, kecepatannya makin membesar sampai kecepatan terbesarnya tetap. Kecepatan yang besar dan tetap disebut kecepatan terminal (VT).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My New Style

My New Style

My Family

My Family
Miyya Kak Cintha and Family

Prambanan In Action

Prambanan In Action

Kakak Miya

Kakak Miya

PKN STAIMUS 2013

PKN STAIMUS 2013
Mahasiswa PKN dan Peserta Lomba TPQ

PKN 2013 STAIMUS

PKN 2013 STAIMUS


Entri Populer