2 Maret 2012

MEMANCING SAAT LIBURAN



CERITA TANPA
NASKAH

Part 1
T
inggallah keluarga kecil yang sangat bahagia, digubuk tua dekat danau. Keluarga kecil yang bahagia itu adalah keluarga bapak Khebz beserta istri (Nesza) dan kedua anaknya (Nissa dan Khesza). Mereka tinggal jauh dari perkotaan. Tetapi mereka tidak ingin terasing dari dunia luar. Walau mereka tinggal diperkampungan mereka sangat senang.

          Suatu hari yang cerah Khebz mengajak keluarganya memancing kedanau. Berangkatlah mereka kedanau bersama-sama, tidak lupa membawa pancing dan bekal. Karena kemungkinan meraka memancing sampai siang bahkan sampai sore. Selama perjalanan mereka bercanda dan bernyanyi. Antara lain:

Naik-naik kepuncak gunung
Tinggi-tinggi sekali
Kanan kiri kuliat saja
banyak pohon cemara
……

Kreasi sendiri,,,,,,

Bebek adus sumur
Banyune mumbul-mumbul
Bapak cukur gundul
Rupanya koyo
tuyul
……..

Tak lama kemudian sampailah mereka kedanau yang meraka tuju. Sudah tak sabar Nissa dan Khesza untuk memancing. Tidak membutuhkan waktu yang lama Khesza pun mendapatkan ikan mujaer walau kecil meraka senang. Ayah mereka sangat menikmati suasana kebersamaan bersama keluarga kecilnya.

Dari kejauhkan datanglah seseorang yang hendak menghampiri keluarga mereka. Nissa memperhatikan orang tersebut dan bermaksud menyapa dari kejauhan, tetapi Khebz ayah mereka melarangnya: “ Jangan biarkan dekat dulu, baru menyapanya”. Nissa pun tak jadi menyapanya.

Penasaran Nissa dipecahkan oleh ibunya yang spontan kegirangan mendapatkan ikan yang cukup besar. “Ayo bantu,,,,,, ibu mendapatkan ikan besar,,,,, kata ibu”. Semuapun menuju kearah ibu, bergegas membantu menarik ikannya kepinggir danau. Alangkah senangnya mereka, melihat ikan yang diperoleh sang ibu. Dengan sedikit candaan ayah berkata: “ Hayo siapa yang bisa mendapatkan ikan yang lebih besar dari ibu, Nanti ayah yang masakin buat kalian semua”. Istri dan kedua anaknya terdiam mendengar ayahnya berkata demikian, karena meraka belum pernah sama sekali dimasakan ayahnya.

Orang yang dari kejauhan tadi sudah dekat, Nissa tak jenuh melihat jalan orang tesebut. Dalam hatinya Nissa bertanya??? Siapa gerangan yang mau menghampiri keluargaku. Lelaki itu adalah petugas Danau yang ingin memantau keadaan danau dan ingin mengawasi dari dekat orang-orang yang memancing di danau tersebut. Namanya Bapak Wiliam, ayah Khebz telah akrab dengan bapak Wiliam. Semasa sekolah SMA meraka pernah satu kelas. Wiliam bersalaman dengan Nesza Istri Khebz dan kedua anaknya. Setelah itu wiliam dan Khebz ngobrol kesana kemari, mengenang waktu sekolah dan menceritakan keluarga mereka.

Sewaktu ayah meraka bercanda sama teman lamanya yaitu bapak Wiliam, kedua anaknya masih semangat meneruskan mancing. Ibu Nesza memperhatikan kedua anaknya dari kejauhan. Dengan bersandar di bawah pohon yang rindang juga sejuk.

Dengan sangat semangat Nissa dan Khesza mulai memancing. Namun tidak mendaptkan ikan yang lebih besar dari ibunya, pantang menyerah mereka berusaha mendapatkan ikan yang diharapkan. Tapi apa boleh dikata, ikan yang diharapkan tidak juga didapat??? Mereka dengan duduk merenung dan hati kecilnya gelisa. Karena berharap dimasakan sang ayah.

Melihat kedua anaknya berusaha mendapatkan ikan yang besar, ayah ter-renyuh hatinya. Dalam hati berbisik, walau kedua anakku tidak mendapatkan ikan yang lebih besar dari ibunya. Ayahnya tetap mau memasakkan untuk keluarga kecilnya.

Wiliam pun bermaksud meninggalkan keluarga kecil tersebut untuk meneruskan tugasnya mengawasi danau. Sepeninggal wiliam ayah khebz bermaksud meneruskan mancing dengan keluarganya.

Tidak terasa hari dah siang, keluarga kecil tersebut bermaksud pulang. Dengan ikan yang didapatkan mereka ingin memasaknya dirumah. Dengan cara dibakar atau di masak yang lain.

Pulanglah keluarga Khebz kerumah dengan penuh kesunyian, karena kedua anaknya kecewa tidak mendapatkan ikan yang lebih besar dari sang ibu. Dengan perasaan yang sedikit kecewa bercandalah Nissa dan Khesza di sepanjang perjalanan.

Sesampai dirumah ayahnya bercanda kepada Nissa dan Khesza. Dan mengajaknya menyiapkan pembakaran untuk memasak ikan yang didapat. Nissa dan Ibunya bertugas membersihkan ikan dan membuatkan bumbu, sedangkan Ayah dan Khesza menyiapkan kayu untuk membakar ikan hasil tangkapan.

Keluarga kecil tersebut sangat gembira karena disaat liburan bisa menghabiskannya bersama keluarga kecil yang bahagia.




         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My New Style

My New Style

My Family

My Family
Miyya Kak Cintha and Family

Prambanan In Action

Prambanan In Action

Kakak Miya

Kakak Miya

PKN STAIMUS 2013

PKN STAIMUS 2013
Mahasiswa PKN dan Peserta Lomba TPQ

PKN 2013 STAIMUS

PKN 2013 STAIMUS


Entri Populer