Cara Penulisan Daftar Pustaka atau Teknik Penulisan
Daftar Pustaka
Pada bagian akhir sebuah tulisan ilmiah
sudah dibakukan tersajinya daftar acuan yang dipakai dalam menyusun naskah
karangan. Daftar acuan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel,
atau bahan lainnya yang dikutip, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Bahan-bahan yang dibaca, tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam daftar
acuan, sedangkan
semua sumber yang dikutip secara langsung ataupun tidak langsung dalam teks
harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
Pada
umumnya, unsur yang ditulis dalam daftar acuan secara berturut-turut meliputi :
(1) nama penulis
ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar
akademik,
(2)
tahun penerbitan,
(3)
judul, termasuk anak judul (subjudul),
(4)
kota tempat penerbitan, dan
(5)
nama penerbit, halaman
(volume dan nomor halaman untuk jurnal).
1. Acuan dari Buku
a. Buku
yang berisi satu karangan dan ditulis oleh satu atau lebih dari satu orang
Penulisan acuan
disusun sebagai berikut: Nama penulis ditulis di depan diikuti dengan tahun
penerbitan. Judul buku dicetak miring, dengan huruf besar pada awal setiap
kata, kecuali kata hubung. Edisi atau jilid/cetakan dalam kurung (jika ada).
Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:)
Contoh:
Faizal, S. 1992. Format-Format
Penelitian Sosial: Dasar-Dasar dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Press.
Frankle, R. T. & Owen, A. Y. 1978. Nutrition
in the Community: The Art of
Delivering Services.Saint Louis: The C.V.
Mosby Company.
Rifai, M. A. 2001. Pegangan Gaya
Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Strunk, W. Jr. & White, E. B. 1979. The
Elementry of
Style (3rd ed.). New York: Macmillan.
Tiro, M. A. 2000. Analisis Regresi
dengan Data Kategori. Makassar: Makassar State University Press.
b. Beberapa
buku dengan penulis yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama
Nama penulis ditulis
di depan, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c, dan seterusnya, yang urutannya ditentukan
secara kronologis atau berdarsarkan abjad judul buku-bukunya.
Contoh:
Cornet, L. &
Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging Issues.
Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.
Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Planning
Career Ladders: Lessons from the States. Atlanta, GA: Career Ladder
Clearinghouse.
c. Buku
yang berisi kumpulan artikel (Ada editornya)
Penulisan acuan sama
dengan penulisan acuan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu
editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, di antara nama penulis dan
tahun penerbitan.
Contoh:
Letheridge, S. &
Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Bilingual Education: Teaching English As A Second Language.
New York: Praeger.
Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan
Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
d. Buku
dari kumpulan artikel atau bunga rampai (Ada editornya)
Nama penulis artikel
ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis tanpa
cetak miring. Diikuti kata “Dalam” kemudian nama editor ditulis seperti menulis
nama biasa, dengan menyingkat nama depan dan nama tengah (kalau ada), diberi
keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu
editor. Judul buku kumpulannya dicetak miring, disusul tempat penerbitan dan
nama penerbit. Kalau eitornya juga sebagai penulis salah satu artikel yang
diacu, maka penulisan namanya juga dua kali.
Contoh:
Bridsal, N. &
McGreevey, W. P. 1983. Women, Poverty, and Development. In M. Buvinic, M. A.
Lycette. & W. P. McGreevey (Eds.), Women and Poverty in the Third World.
Baltimore: The
Johns Hopkins University Press.
Karyadi, M. A. 1996. Pengembangan Tempe di Lima Benua. Dalam Sapuan &
Soetrisno
(Eds.). Bunga
Rampai Tempe Indonesia. Jakarta: Yayasan
Tempe Indonesia.
Soekarnoputri, R. 1991. Peranan Wanita
dalam Kehidupan Politik di Indonesia. Dalam M. G. Tan (Ed.), Perempuan
Indonesia: Pemimpin Masa Depan? Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
2. Acuan
dari Artikel dalam Jurnal
Nama penulis ditulis
paling depan diikuti tahun penerbitan dan judul artikel yang ditulis dengan
cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan
cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali
kata hubung. Bagian akhir ditulis berturut-turut tahun ke berapa atau volume (kalau
ada), nomor berapa (dalam kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut.
Contoh:
Ahmad, S. 1994.
Peranan Ibu dalam Mempersiapkan Generasi Pembangunan Abad XXI.
Bungawellu: Jurnal Kajian Wanita,1(1),
1 - 22.
Caliendo, M. A. & Sanjur, D. 1978.
The Dietary Status of Preschool Children: An Ecological Approach. Journal of Nutrition Education,10
(2), 69 - 72.
Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran
Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian, 1(1), 33-47).
3. Acuan dari Internet
a.
Artikel dalam jurnal
Nama
penulis ditulis seperti acuan dari jurnal cetak, diikuti secara berturut-turut
oleh tahun, judul artikel, nama jurnal dicetak miring dengan diberi keterangan
dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber
acuan disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Griffith, A. I. 1995.
Coordinating Family and School: Mothering for Schooling. Education
Policy Analysis
Archives, (Online), Vol. 3, No. 1
(http://olam.ed.asu.edu/epaa/, Diakses 12 Februari
1997).
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal
Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online),
jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id, Diakses 20 Januari 2000).
b.
Karya Individual
Nama penulis ditulis
seperti acuan
dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul karya dicetak
miring dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan
alamat sumber acuan disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda
kurung.
Contoh:
Hitchcock, S., Carr,
L. & Hall, W. 1996. A Survey of STM Online Journals, 1990-95: The Calm before the Storm (Online), (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html,
Diakses 12 Juni 1996).
c.
Bahan Diskusi
Nama penulis ditulis
seperti acuan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tanggal,
bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi dicetak miring, dengan
diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat e-mail
sumber acuan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda
kurung.
Contoh:
Wilson, D. 20 November
1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion List, (Online),
(NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu, Diakses 22 November 1995).
d.
E-mail Pribadi
Nama pengirim (jika
ada) ditulis paling depan disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail
pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi
bahan (dicetak miring), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung
(alamat e-mail yang dikirimi).
Contoh:
Davis, A.
(a.davis@uwts.edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tools.
E-mail
kepada Alison Hunter (huntera@usq.edu.au).
Naga, Dali. S.
(ikip-jkt@indo.net.id). 1 Oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-mail kepada
Ali Saukah (jippsi@mlg.ywcn.or.id).
4. Acuan Artikel dalam
Jurnal dari CD-ROM
Penulisannya
pada daftar acuan sama dengan acuan dari artikel dalam jurnal cetak ditambah
dengan penyebutan CD-Romnya dalam kurung.
Contoh:
Krashen, S., Long, M.
& Scaecella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in Second
Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13:573-82 (CD-ROM
Quarterly-Digital, 1997).
5. Acuan dari Karya
Terjemahan.
Nama
penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli (kalau
tahun tidak tercantum ditulis "tanpa tahun", judul terjemahan, nama
penerjemah, tahun terjemahan, tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan.
Contoh:
Berg, A. & Muscat,
R. 1975. Faktor Gizi. Terjemahan oleh Sediaoetama, A. D. 1987. Jakarta: Bhratara Karya.
Boserup, E. 1970. Peranan Wanita
dalam Perkembangan Ekonomi. Terjemahan oleh Joebhaar, M. & Sunarto.
1984. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
6. Acuan dari Skripsi,
Tesis, atau Disertasi
Nama
penyusun paling awal, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi
atau disertasi dicetak biasa diikuti dengan pernyataan Skripsi, Tesis atau Disertasi dicetak
miring, kemudian pernyataan
Tidak diterbitkan.
Nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan
tinggi.
Contoh:
Bangkona, D. 1989. Women in Development: Their Roles in
Agricultural Production and Family Nutrition in South Sulawesi Indonesia. Dissertation.
Unpublished. Pullman, Washington: Washington State
University.
Pangaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan
Pembelajar Bahasa Inggris di
LPTK. Disertasi. Tidak
diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana IKIP Malang.
Tiro,
M. A. 1991. Edgeworth Expansion and Bootstrap Approximation for
M-Estimators of Linear Regression Parameters with Increasing
Dimensions. Dissertation. Unpublished. Ames, Iowa:
Iowa State University.
7. Acuan dari Buletin
Nama penulis diikuti
tahun penerbitan, judul artikel, kemudian nama Buletin dicetak miring, dan nomor
terbitan, tahun keberapa, dan halaman artikel.
Contoh:
Suyono,
H. 1994. Membangun Keluarga Sejahtera Ikut Mengentaskan Kemiskinan. Buletin
KB Nasional, No. 2 . Tahun I, 3 -
4.
8. Acuan dari Laporan
Nama laporan ditulis
paling awal, diikuti tahun, judul artikel, kota penerbitan, nama lembaga
yang menerbitkan (mengeluarkan laporan).
Contoh:
Population
Report. 1995. More Evidence in the Cancer Debate. Baltimore, MD: The
Johns Hopkins School of Hygiene and Public
Health, Population Information Programs, Center for Communication
Programs.
9. Acuan dari
Prosiding/Risalah
Penulisan identitas
acuan dimulai dengan nama penulis, diikuti tahun, judul artikel. Diikuti kata
"Dalam" kemudian nama penyunting atau editor (kalau ada), nama
prosiding/ risalah dicetak miring, nomor halaman artikel dalam kurung, kota
tempat berlangsungnya kegiatan, dan lembaga penyelenggara kegiatan (atau kota penerbitan
dan nama penerbit).
Contoh:
Achir,
Y. A. & Wirosuhardjo, K. 1995. Pengembangan Sikap Menyukai Makanan
Tradisional Melalui Pendidikan. Dalam F. G.
Winarno., N. L. Puspitasari. & F. Kusnandar, (Eds.)
Prosiding
Widyakarya Nasional Khasiat Makanan Tradisional (259-264). Jakarta:
Kantor Menteri Negara Urusan Pangan RI.
Nampiah
& Rifai, M. A. 1988. Species of Alternaria in Agricultural Centers in Java.
Dalam M. A.
Rifai.,
M. Machmud., A. H. Sastraatmadja., S. S. Tjitrosono., R. C. Umaly & O. S. Damanpura. (Eds.). Proceedings
of the Symposium on Crop Pathogens and Nematodes (213-215).
Bogor: BIOTROP.
Samsudin.
1994. Gizi Lebih pada Anak dan Masalahnya. Dalam M. A. Rifai., A. Nontji.,
Erwindo.,F. Jalal., D. Fardias & T. S. Fallah (Eds.). Risalah
Widyakarya Pangan dan Gizi V (396-408). Jakarta:
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
10. Acuan dari Makalah
yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, Lokakarya
Nama penyusun ditulis
paling awal, diikuti tahun penyajian, judul makalah, diikuti pernyataan Makalah
disajikan dalam (nama pertemuan dicetak miring), lembaga penyelenggara, tempat,
dan tanggal penyelenggaraan.
Contoh:
Hasan,
M. Z. 1996,
Perkembangan Penelitian dalam Bidang Pendidikan. Makalah disajikan dalam
Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia III, IKIP Ujung Pandang, Ujung
Pandang, 4 - 7 Maret.
Suhardjo.
1992. Pengorganisasian Pengajaran Berdasar Teori Elaborasi. Makalah disajikan
dalam Seminar Nasional
Teknologi Pendidikan dan Kongres II Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan
Indonesia.
IKIP Malang, Malang, 17 - 19 November.
11. Acuan dari Surat
Kabar
a. Artikel/Karangan
dengan Nama Penulis
Nama penulis diikuti
tanggal, bulan, dan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis dengan cetak biasa.
Nama surat kabar dicetak miring, diakhiri dengan halaman artikel.
Contoh:
Burhamzah,
I. 9 Maret, 1996. Modernisasi Pertanian. Fajar, 6.
Winarno,
B. 30 April, 2002. Reposisi Birokrasi di Era Globalisasi dan Liberalisasi
Ekonomi. Kompas, 4.
b. Artikel
Tanpa Nama Penulis
Nama surat kabar ditulis paling awal,
diikuti tanggal, bulan dan tahun, kemudian judul karangan ditulis miring dengan
huruf besar-kecil dan diikuti dengan nomor halaman.
Contoh:
Fajar.
3 Maret, 1996. Ibu Perokok dan Peminum Pengaruhi Kecerdasan Anak, 9.
Kompas.
28 Mei, 2002. Terapi bagi Sinusitis, 2.
c. Tulisan
Bersambung ke Halaman Lain
Cara penulisan identitas acuan sama
dengan artikel pada satu halaman, hanya saja pada bagian akhir dicantumkan halaman
di mana artikel mulai dimuat, tanda koma, kemudian nomor halaman
sambungannya.
Contoh:
Asy'Arie.
28 Mei, 2002. Memecah Kebekuan Pendidikan dalam Gundukan Es Politik Kekuasaan. Kompas,
4, 5.
Nursyahbani,
19 Maret, 1996. Kaum Wanita Masih Dilemahkan. Fajar, 1, 2.
12. Acuan dari Kumpulan
Abstrak
Nama penulis ditulis
paling awal, disusul tahun penerbitan, judul artikel, kemudian kata Dalam (bila
ada editor) nama editor (Ed.), nama kumpulan Abstrak dicetak miring, kota
penerbitan: Lembaga yang menerbitkan.
Contoh:
Ater,
E. C. & Khan, S. 1988. Gender Role Analysis in Rural Household In Punjab
Province, Pakistan. In H. C. Brittin (Ed.). Research
Abstracts of the IFHE XVI World Congress. July 24 - 29th 1988.
Minneapolis Minnesota:
University of Minnesota.
Soembodo,
B. 1989. Keadaan Sosial Ekonomi Migran di Kota Surabaya. Dalam Puruhito (Ed.). Kumpulan Abstrak
Penelitian Universitas Airlangga Tahun 1984 - 1987. Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Airlangga.
13. Acuan dari Dokumen
Resmi Pemerintah tanpa nama Penulis
a.
Dokumen yang Diterbitkan oleh suatu
Penerbit Tanpa Lembaga
Judul atau nama dokumen ditulis paling awal dengan cetak miring, diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit, dan nama penerbit.
Judul atau nama dokumen ditulis paling awal dengan cetak miring, diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit, dan nama penerbit.
Contoh:
Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990.
Jakarta: PT Armas Duta Jaya.
Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional. 1989. Jakarta: PT Kresiasi Jaya Utama.
b.
Dokumen yang Ditulis Atas Nama Lembaga
dengan atau Tanpa Penerbit
Nama lembaga penanggungjawab ditulis paling awal, diikuti dengan tahun, judul karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang bertanggungjawab atas penerbitan karangan tersebut, atau nama penerbit (kalau ada).
Nama lembaga penanggungjawab ditulis paling awal, diikuti dengan tahun, judul karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang bertanggungjawab atas penerbitan karangan tersebut, atau nama penerbit (kalau ada).
Contoh:
Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 1992. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
Sejahtera.
Jakarta: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.
Department
of Information Republic of Indonesia. 1984. The Women of Indonesia.
Jakarta: Department of Information.
Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan. 1991. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1991
tentang Pendidikan Tinggi. Jakarta: Balai Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar