Pengertian Supervisi Pendidikan dan Prinsipnya
Arti morfologis Supervisi berasal dari bahasa inggris “ supervision” yang tersdiri dari dua perkataan “super” dan “vision”.super berarti atas atau , sedangkan vision berarti melihat atau meninjau
Arti semantik Supervisi pendidikan adalah
pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan kearah perbaikan situasi
pendidikan pada umumnya dan peningkatan pada mutu mengajar dan belajar
pada khususnya.
Beberapa pendapat pakar tentang pengertian supervisi antara lain :
- Menurut Purwanto (1987) Supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
- Dalam Dictionary of Education (Good, 1973), merumuskan “ Supervision all efforts designated school afficials directed toward providing leadership to teachers in the improvement of instruction”. Rumusan ini mengandung makna bahwa nsupervisi merupakan usaha yang dilakukan oleh para Pembina pendidikan dengan maksud menumbuhkan kepemimpinan guru sebagai usaha perbaikan pengajaran.
- Sedangkan menurut Sutisna (1987), Supervisi ialah suatu bentuk pelayanan, bantuan provisional, atau bimbingan bagi guru-guru dan dengan melalui pertumbuhan kemampunan guru hendaknya meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran.
- Menurut Kimball Wiles, (Bafadal . . . .), Supervisi pendidikan itu adalah serangkaian kegiatan membantu kepala sekolah mengembangkan kemampuannya mengelolah sekolahnya, atau membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelolah proses belajar mengajar. Dijelaskan bahwa situasi belajar mengajar di sekolah akan lebih baik tergantung kepada keterampilan supervisor sebagai pemimpin.
Sumber : (S. Mochtar Husain dan Andi Nurochman, 2009, Administrasi dan Supervisi pendidikan)
PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN
Prinsip ilmiah Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut :
Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar
Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data, seperti angket, observasi, percakapan pribadi, dst.
Setiap kegiatan supervisi dilaksanakn secara sistematis, berencana dan kontinu.
Prinsip demokratis
Service
dan bantuian yang diberikam kepada guru berdasarkan hubungan
kemanusiaan yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman
untuk mengembangkan tugasnya.
Demokratis
mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat giru, bukan
berdasarkan atasan atau bawahan tapi bersasarkan kesejawatan.
Prinsip kerjasama
Mengembangkan
usaha bersama atau menurut istilah supervisi sharing of idea, sharing
of experience, member support, mendorong, menstimulasi guru, sehingga
mereka merasa bersama.
Prinsip konstruktif dan edukatif
Setiap
guru akan termotifasi dalam mengembangkan potensi kreatifitas kalau
supervise mampu menciptakan suasana kerja yag menyenangkan, bukan
melalui cara-cara menakutkan.
Sumber
: (Prof. Drs. Piet A. Sehartian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi
Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, 2008, Rhineka
Cipta, Jakarta, hal 52-129)
TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Supervisi yang baik akan menghasilkan pola kinerja yang baik, jika supervise dilakukan dengan cara dan metode yang benar pula, tentu ini menuntut pengetahuan yang benar pula bagi para supervisi dalam melaksanakan tugasnya.
Tujuan Umum Supervisi pendidikan
TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Supervisi yang baik akan menghasilkan pola kinerja yang baik, jika supervise dilakukan dengan cara dan metode yang benar pula, tentu ini menuntut pengetahuan yang benar pula bagi para supervisi dalam melaksanakan tugasnya.
Tujuan Umum Supervisi pendidikan
- Berdasarkan Tujuan Umum Pendidikan :Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia “dewasa” yang sanggup berdiri sendiri.
- Berdasarkan Tujuan Pendidikan Nasional Yaitu membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia-manusia pembangunan yang dewasa dan pancasilais.
- Berdasarkan Tujuan Supervisi sendiri
Agar tercapai perbaikan situasi pendidikan dan pengajaran pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar pada khususnya
Membantu
guru-guru untuk lebih memahami tujuan yang sebenarnya dari
pendidikan dan perencanaan sekolah dalam usaha mencapai tujuannya.
Membantu guru-guru untuk dapat lebih menyadari dan memahami kebutuhan- kebutuhan dan kesulitan-kesulitan murid dan menolong mereka untuk mengatasinya.
Memperbesar kesanggupan guru-guru untuk memperlengkapi dan mempersiapkan murid-muridnya menjadi anggota masyrakat yang efektif.
Membantu guru-guru mengadakan diagnose secara kritis aktivitas-aktivitasnya, serta kesulitan - kesulitan mengajar dan belajar murid-muridnya, dan menolong mereka merencanakan perbaikan.
Membantu guru-guru untuk dapat menilai aktivitas-aktivasnya dalam rangka tujuan perkembangan anak didiknya.
Memperbesar kesadaran guru-guru terhadap tata kerja yang demokratis dan guru dapat mempelajari bersama catatan-catatan tentang kemajuan murid guna menilai keefektivan program yang disusun.
Memperbesar ambisi guru-guru untuk meningkatkan mutu karyanya secara maksimal dalam bidang profesi (keahlianya).
Membantu guru-guru untuk dapat lebih memamfaatkan pengalaman-pengalamannya sendiri.
Membantu untuk lebih mempopulerkan sekolah kepada masyarkat agar bertambah simpati dan kesedian masyarakat untuk menyokong sekolah.
Memperkenalkan guru-guru atau karyawan baru kepada situasi sekolah profesinya.
Melindungi guru-guru dan karyawan terhadap tuntutan-tuntutan yang tak wajar dan kritik-kritik yang tak sehat dari masyarkat.
Mengembangkan “profesionalisme esprit e corps” guru-guru.
Membantu guru-guru untuk dapat lebih menyadari dan memahami kebutuhan- kebutuhan dan kesulitan-kesulitan murid dan menolong mereka untuk mengatasinya.
Memperbesar kesanggupan guru-guru untuk memperlengkapi dan mempersiapkan murid-muridnya menjadi anggota masyrakat yang efektif.
Membantu guru-guru mengadakan diagnose secara kritis aktivitas-aktivitasnya, serta kesulitan - kesulitan mengajar dan belajar murid-muridnya, dan menolong mereka merencanakan perbaikan.
Membantu guru-guru untuk dapat menilai aktivitas-aktivasnya dalam rangka tujuan perkembangan anak didiknya.
Memperbesar kesadaran guru-guru terhadap tata kerja yang demokratis dan guru dapat mempelajari bersama catatan-catatan tentang kemajuan murid guna menilai keefektivan program yang disusun.
Memperbesar ambisi guru-guru untuk meningkatkan mutu karyanya secara maksimal dalam bidang profesi (keahlianya).
Membantu guru-guru untuk dapat lebih memamfaatkan pengalaman-pengalamannya sendiri.
Membantu untuk lebih mempopulerkan sekolah kepada masyarkat agar bertambah simpati dan kesedian masyarakat untuk menyokong sekolah.
Memperkenalkan guru-guru atau karyawan baru kepada situasi sekolah profesinya.
Melindungi guru-guru dan karyawan terhadap tuntutan-tuntutan yang tak wajar dan kritik-kritik yang tak sehat dari masyarkat.
Mengembangkan “profesionalisme esprit e corps” guru-guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar