TUGAS REVIEW
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
DI INDONESIA
SRI SUDARSINI
02.7313
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Semester : IV (empat)
Mata Kuliah : Sejarah Pendidikan Islam diIndonesia
Dosen : Dr. H. Amir Mahmud, M. Ag
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MAMBA’UL ULUM
SURAKARTA
(STAIMUS)
2011
Penulis :
Dra. Hj. Enung K Rukiati
Dra. Fenti Himawati
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
DI INDONESIA
Penerbit : PUSTAKA SETIA BANDUNG
PENDAHULUAN
a. Pengertian
Ada beberapa pandangan tentang istilah sejarh, paling tidak, jika di rujuk dari dua istilah lain, yaitu tarikh dan history. Istilah sejarah berasal dari kata Arab, yaitu syajarat, yang berarti “pohon”. Dalam bahasa Arab, pengertian sejarah dapat di rujuk dari makna istilah tarikh, yaitu “keterangan yang terjadi… pada masa lampau atau masa yang masih ada”. (H. Munawar Cholil 1969 : 15).
b. Objek
Objek kajian sejarah pendidikan Islam adalah fakta-fakta sejarah pendidikan Islam berupa informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam di Indonesia, baik formal, informal, ataupun nonformal.
c. Metode
Metode yang biasa di tempuh adalah keterpaduan antara metode deskriptif, metode komparatif, dan metode analisis sintesis (Depag, 1986 : 4).
d. Tujuan
Tujuan mempelajari sejarah Islam Indonesia diantaranya, berikut ini :
1. Mengetahui dan memahami fakta-fakta pertumbuhan serta perkembangan sejarah pendidikan Islam sejak masuknya Islam ke Indonesia sampai sekarang.
2. Mengambil manfaat dari proses pendidikan, yang memecahkan problematika pendidikan Islam masa kini.
3. Memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan dan pembaharuan – pembaharuan system pendidikan Islam di Indonesia.
e. Kegunaan
Sejarah mendukung kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru bagi pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia.
f. Periodesasi Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia
Sejarah pendidikan Islam pada hakikatnya tidak terlepas dari sejarah Islam. Periode sejarah pendidikan Islam mengikuti tahapan perkembangan sebagai berikut :
1. Periode pembinaan pendidikan Islam.
2. Periode pertumbuhan pendidikan Islam
3. Periode Kejayaan Pendidikan Islam
4. Tahap Kemunduran Pendidikan
5. Tahap Pembaharuan pendidikan Islam
Adapun fase-fase yang dilalui sejarah pendidikan Islam di Indonesia, secara periodic dibagi menjadi :
1. Periode masuknya Islam ke Indonesia
2. Periode pengembangan melalui proses adaptasi
3. Periode kekuasaan kerajaan – kerajaan Islam (proses politik)
4. Periode penjajahan Belanda
5. Periode penjajahan Jepang
6. Periode kemerdekaan I (Orde Lama) dan
7. Periode kemerdekaan II (Orde Baru / Pembangunan)
1. PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA
A. Kehidupan Bangsa Indonesia Sebelum datangnya Islam
Menurut ahli etnologi, asal-usul keturunan bangsa Indonesia berasal dari rumpun bangsa Austronesia dari Hindia Belanda. Sekarang termasuk daerah Thailand, Birma, Kamboja, Laos, Khmer dan Tonkin
B. Masuknya Islam ke Indonesia dan pembawanya
Dua factor utama yang menyebabkan Indonesia mudah di kenal oleh bangsa- bangsa lain, khususnya oleh bangsa-bangsa di Timur Tengah dan Timur Jauh, yaitu :
1. Factor letak geografis yang strategis, yaitu Indonesia berada di persimpangan jalan raya internasional dari jurusan Timur Tengah, Tiongkok, melalui lautan dan jalan menuju Benua Amerika dan Australia
2. Factor kesuburan tanahnya yang menghasilkan bahan – bahan keperluan hidup yang dibutuhkan oleh bangsa – bangsa lain. Misalnya rempah – rempah (Depag, 1985 : 128)
1) Teori Gujarat
Peletak dasar teori Gujrah, menurut dugaan, adalah Snouck Hurgronje, dalam bukunya L’ Arabiee et les Indes Neerlandaises atau Revus del Histoire des Relegious.
2) Teori Mekah
Hamka menolak pandangan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 dan berasal dari Gujarat. Pernyataan ini disampaikan dalam Seminar Sejarah Masuknya Agama Islam ke Indonesia, di Medan 17-20 Maret 1963.
3) Teori Persia
P.A. Hoesein Djajadiningrat adalah pembangun teori Persia di Indonesia.
Kesamaan kebudayaan ini dapat dilihat pada masyarakat Islam Indonesia antara lain :
1. Peringatan 10 Muharom atau Assura sebagai hari peringatan Syiah atas kematian Syahidnya Husain
2. Adanya kesamaan ajaran Syaikh Siti Jenar dengan ajaran Sufi iran Al – Hallaj
3. System mengeja huruf Arab, untuk tanda-tanda bunyi harkat dalam pengajian Al – Qur’an tingkat awal;
Bahasa Iran Bahasa Arab
Jabar-zabar fathah
Jer-zeer kasrah
P’es-Py’es dhammah
2. SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
A. ISLAM DI SUMATERA
1. Sejarah Islam di Aceh
Berdasarkan seminar sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Aceh yang berlangsung di Banda Aceh pada tahun 1978, dinyatakan bahwa kerajaan Islam pertama adalah Perlak, Lamuri, dan Pasai.
2. Kerajaan Islam di Aceh
a. Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan ini berdiri pada abad ke-10 M / 3 H, Raja pertamanya adalah Al – Malik Ibrahim bin Mahdum, yang kedua bernama Al Malik al Shaleh, dan yang terakhir bernama Al – Malik Sabar Syah.
Ibnu Batutah mengemukakan bahwa system pendidikan yang berlaku di zaman kerajaan Pasai, yaitu :
1. Materi pendidikan dan pengajaran agama bidang syariat ialah fiqih madzab Syafi’i.
2. System pendidikannya secara informal berupa majelis taklim dan halaqah
3. Tokoh permerintahan merangkap sebagai tokoh agama
4. Biaya pendidikan agama bersumber dari Negara (Zugairini, 1986 : 135)
b. Kerajaan Perlak
Kerajaan Perlak merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia. Bahkan, ada yang menyatakan lebih dahulu dari Kerajaan Samudera Pasai.
c. Kerajaan Aceh Darussalam (1511-1874)
Kerajaan Aceh Darussalam yang diproklamasikan pada tanggal 12 Zulkaedah 916 H (1511 M).
d. Kerajaan Siak
Sultan pertamanya adalah Abdul Jalil Rachmad Syah yang memerintah sebagai Sultan Siak I (1723-1746 M)
3. Sejarah Pendidikan Islam di Sumatera
a. Pendidikan Islam di Minangkabau
Menurut sebagian ahli sejarah, Islam masuk ke Minangkabau kira-kira tahun 1250 M. ulama yang termasyur sampai sekarang di Minangkabau adalah Syekh Burhanudin yang di lahirkan di Sintuk Pariaman tahun 1066 H / 1646 M dan wafat tahun 1111 H / 1691 M.
Agama Islam masuk ke Minangkabau melalui dua arah, yaitu :
1. Dari Malaka, melalui sungai Siak dan sungai Kampar lalu ke pusat Minangkabau
2. Dari Aceh, melalui pesisir barat
b. Pendidikan Islam di Jambi
Jambi adalah salah satu daerah yang berpegang teguh pada ajaran Islam. Hal ini di buktikan dengan banyaknya pesantren / madrasah di Jambi, seperti berikut :
1. Pesantren / Madrasah Nurul Iman di Jambi
Pesantren ini didirikan pada tahun 1332 H oleh H. Abd. Samad.
2. Madrasah Sa’adatud Darain
Didirikan oleh H. Ahmad Syakur tahun 1957
3. Madrasah Murul Islam
Didirikan oleh Kamas H. Muh. Shaleh
4. Madrasah Jauharain
Didirikan pada tahun 1340 H oleh H. Abd Majid
5. Madrasah As’ad
Madrasah ini didirikan oleh K. Abd Kadir pada tahun 1952.
c. Pendidikan Islam di Aceh
Sejak masuknya Islam ke Aceh sekitar tahun 1290 M, pendidikan Islam lahir dan tumbuh dengan suburnya, terutama dengan berdirinya kerajaan Islam di Pasai.
d. Pendidikan Islam di Sumatera Utara
Diantara pesantren yang terkenal adalah pesantren Syekh Hasan Ma’sum di Medan (1916 M), pesantren Syekh Abdul Wahab sungai Lumut, Panai Labuhan Bilik (Labuhan Batu), pesantren / madrasah Abdul Hamid tanjung Balai, Asahan, dan pesantren Syekh Sulaiman Hamid tanjung Balai, Asahan, dan pesatren Syekh Sulaiman At-Tambusy (Kualuh). Adapun madrasah yang terkenal adalah Madrasah Maslurah (1331 H/ 1912 M) Madrasah Aziziyzh (1923 M). Madrasah Lilbanat, dan Maktab Islamiyah Tapanuli Medan (1336 H / 1918 M).
e. Pendidikan Islam di Sumatera Selatan (Palembang dan Lampung).
B. SEJARAH ISLAM DI JAWA
1. Kerajaan Islam di Pulau Jawa
a. Kerajaan Demak (1500-1550 M)
Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Fatah pada awal abad XIV.
b. Kerajaan Mataram (1575-1757 M)
Setelah pusat kerajaan Islam berpindah dai Pajang ke Mataram (tahun 1576 M)
2. Sejarah pendidikan Islam di Jawa
Pendidikan Islam di Jawa berlainan keadaannya dengan di Sumatera dan Sulawesi, Maluku dan daerah lainnya. Ajaran Islam di Jawa tersebar dari pelabuhan dan Bandar-bandar tempat perhubungan dagang antara Indonesia dan luar negeri, misalnya : Sunda Kelapa (Jakarta), Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Jepara, Tuban, Gresik, Surabaya, dan daerah lainnya.
C. SEJARAH ISLAM DI MALUKU
1. Kerajaan Islam di Maluku
Masuknya Islam di Maluku di bawa oleh Mubalig dari Jawa, sejak zaman Sunan Giri dari Malaka (kurang lebih tahun 1475). Raja Maluku yang pertama masuk Islam adalah Sultan Ternate, yang bernama Marhum pada tahun 1465 – 1486 M.
2. Sejarah Pendidikan Islam di Maluku
Pelaksanaan pendidikan di Maluku ketika itu telah maju di banding dengan daerah-daerah lainnya karena telah didirikan beberapa pesantren dan madrasah yang lebih terorganisasi.
D. SEJARAH ISLAM DI KALIMANTAN
1. Kerajaan Islam di Kalimantan
Islam masuk ke Kalimantan pada abad ke 15 M dengan cara damai yang di bawa oleh mubalig dari Jawa.
2. Sejaah Pendidikan Islam di Kalimantan
Pada tahun 1716 M di Kalimantan terdapat ulama besar bernama syekh Arsyad Al Banjari. Madrasah – madrasah itu diantaranya sebagai berikut :
a. Pesantren / Madrasah di Kalimantan Barat (Pontianak)
b. Sekolah Menengah Islam Pertama di Banjarmasin
c. Madrasah Normal Islam Amuntai (1928 M)
E. SEJARAH ISLAM DI SULAWESI
1. Kerajaan Islam di Sulawesi
Kerajaan Islam pertama adalah Kerajaan Kembar Gowa Tallo tahun 1605 M. rajanya bernama J. Mallingkaang Daeng Manyonri yang kemudian berganti nama dengan Sultan AbdullahAwwalul Islam.
2. Sejarah Pendidikan Islam di Sulawesi
Ajaran Islam di Sulawesi sejak dahulu berkembang pesat. Syekh As’ad di Singkang salah seorang yang berjasa dalam perkembangan pondok / pesantren.
F. SEJARAH ISLAM DI NUSA TENGGARA
1. Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Islam masuk ke Nusa Tenggara seiring dengan penaklukan daerah Bore (1606 M), Bima (1616, 1618, dan 1628 M), Buton (1626 M) oleh Kerajaan Goa.
2. Pendidikan Islam di Nusa Tenggara
Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah didirikan pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 H oleh H. Muhammad Zainuddin, seorang ulama besar di Pancor, Lombok Timur.
Pada tahun 1943 M didirikan Madrasah Nahdatul Banat Diniyah Islamiyah oleh K.H. Muhammad Zainuddin di samping Nahdatul Wathan Diniyah Islamiyah.
3. PENDIDIKAN ISLAM PADA ZAMAN PENJAJAHAN BELANDA, JEPANG, DAN KEMERDEKAAN INDONESIA
A. ZAMAN PENJAJAHAN BELANDA
Sejarah perkembangan Islam di Indonesia memberi gambaran kepada kita bahwa kontak pertama antara pengembangan agama Islam dan berbagai jenis kebudayaan dan masyarakat di Indonesia, menunjukkan adanya semacam akomodasi cultural.
Oleh karena itu, kedatangan kaum colonial Belanda berhasil menancapkan kukunya di bumi Nusantara dengan misi gandanya (imperialism dan Kristenisasi) sangat merusak dan menjukirbalikkan tatanan yang sudah ada.
1. Pendidikan Islam sebelum tahun 1900
Sebelum tahun 1900, kita mengenal pendidikan Islam secara perseorangan, melalui rumah tangga dan surau/ langgar atau masjid.
2. Pendidikan Islam pada Masa Peralihan (1900-1908)
Lembaga-lembaga pendidikan Islam sebelum tahun 1900 masih relative sedikit dan berlansung secara sederhana.
3. Pendidikan Islam Sesudah tahun 1909
B. ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG
Jepang muncul sebagai Negara kuat di Asia. Menurut rencana tersebut, Jepang ingin menjadi pusat suatu lingkungan yang berpengaruh atas daerah – daerah Mansyuria, daratan Cina, kepulauan Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand, Indo Cina dan Rusia.
1. Tujuan Persekolahan secara umum
2. Sikap Jepang terhadap Pendidikan Islam
Sikap penjajah Jepang terhadap pendidikan Islam ternyata lebih lunak sehingga ruang gerak pendidikan Islam lebih bebas ketimbang pada zaman pemerintahan colonial Belanda.
a. Kantor Urusan Agama (KUA)
b. Pembentukan Masyumi
c. Terbentuknya Hizbullah
C. PENDIDIKAN ISLAM ZAMAN KEMERDEKAAN
1. Pendidikan Islam Zaman Kemerdekaan I (1945 – 1965)
Pengintegrasian Pelajaran Agama dan Pelajaran Umum
Ada dua cara yang memungkinkan untuk menghubungkan mata pelajaran agama dengan mata pelajaran umum
1. Cara Okasional, yaitu dengan cara bagian dari satu pelajaran di hubungkan dengan bagian dan pelajaran lain bila ada kesempatan yang baik
2. Cara sistematis, yaitu dengan cara bahan – bahan pelajaran itu di hubungkan lebih dahulu menurut rencana tertentu.
2. Pendidikan Islam Zaman Kemerdekaan II (1965-sekarang)
a. Masa peralihan orde lama ke orde baru
Sejak ditumpasnya peristiwa G 30 S / PKI pada tanggal 1 Oktober 1965, bangsa Indonesia telah memasuki fase baru yaitu Orde Baru. Orde baru adalah :
1. Sikap mental yang positif untuk menghentikan dan mengoreksi selaga penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945
2. Memperjuangkan adanya suatu masyarakat yang adil dan makmur, baik material maupun spiritual melalui pembangunan
3. Sikap mental mengabdi kepada kepentingan rakyat dan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
4. ORGANISASI TOKOH DAN LEMBAGA-LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
A. ORGANISASI DAN TOKOH ISLAM SERTA PERANANNYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
1. Jami’at Khair
Organisasi ini didirikan tanggal 17 Juli 1905 di Jakarta. Perhatian Jami’atul Khair di tujukan pada pendidikan.
2. Muhammadiyah
a. Kelahiran Muhammadiyah dan Tokoh Pendirinya
Muhammadiyah ialah suatu organisasi yang berdasarkan agama Islam, sosial, dan kebangsaan. Organisasi atau perkumpulan ini didirikan di Yogyakarta pada tanggal 8 Djulhijah 1330 H.
1. Riwayat Hidup K.H. Ahmad Dahlan
2. Pendidikannya
b. Tujuan dan Usaha
Rumusan tujuan Muhammadiyah adalah sebagai berikut :
1. Menyebarkan ajaran Nabi Muhammad SAW, kepada penduduk Yogyakarta dan sekitarnya
2. Memajukan agama Islam kepada anggota – anggotanya.
c. Usaha Muhammadiyah di Bidang pendidikan
1. Dasar dan fungsi lembaga pendidikan
Yang menjadi dasar pendidikan Muhammdiyah, adalah :
a. Tajdid
b. Kemasyarakatan
c. Akivitas
d. Kreativitas
e. Optimism
d. Penyelenggaraan Pendidikan
e. Strategi Pengembangan Pendidikan
System pendidikan yang dikembangkan adalah sintesis antara system pendidikan Islam traditional yang berbasis di pesantren dan system pendidikan modern.
f. Pesantren Muhammadiyah
Pertama kali K.H. Ahmad Dahlan mencoba mendirikan pesantren yang dinamakan dengan “Pondok Muhammadiyah” pada tahun 1912.
3. Al – Irsyad
Al Irsyad didirikan pada tahun 1983 oleh Perhimpunan Al-Irsyad Jakarta dengan pelopornya Ahmad Surkati Al Anshari. Tujuan perkumpulan Al-Irsyad adalah memajukan pelajaran agama Islam yang murni di kalangan bangsa Arab di Indonesia.
4. Perserikatan Ulama
Organisasi ini berdiri atas inisiatif Kiai Haji Abdul Halim pada tahun 1911 sebagai perwujudan dari lahirnya gerakan – gerakan pembaharuan di Indonesia, khususnya terjadi di daerah Majalengka, Jawa Barat.
5. Persatuan Islam (Persis)
6. Al Washliyah
Al Jami’atul Washliyah didirikan di Medan pada tanggal 30 Novembr 1930 bertepatan dengan 9 Rajab 1249 H oleh pelajar – pelajar dan para guru Maktab Islamiyah Tapanuli. Maktab Islamiyah Tapanuli ini ialah sebuah madrasah yang didirikan di Medan pada tanggal 19 Mei 1918 oleh masyarakat Tapanuli, dan merupakan madrasah yang tertua di Medan.
B. LEMBAGA-LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
1. Pengantar
Lembaga pendidikan Islam adalah wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam yang bersaman dengan proses pembudayaan.
2. Prinsip – prinsip dan tanggung jawab lembaga pendidikan Islam
Prinsip – prinsip pendidikan Islam tersbut adalah :
1. Prinsip pembebasan manusia dari ancaman kesesatan
2. Prinsip pembinaan umat manusia menjadi hamba-hamba Allah
3. Prinsip amar ma’ruf dan nahi munkar
4. Prinsip pengembangan daya pikir, daya nalar
5. Prinsip pembentukan pribadi manusia
3. Masjid dan Surau
a. Masjid sebagai lembaga pendidikan Islam
Mesjid atau langgar merupakan institusi pendidikan yang pertama di bentuk dalam lingkungan masyarakat muslim.
b. Fungsi Surau dan Masjid
Surau dan Masjid mempunyai peranan dan fungsi yang sangat penting tidak hanya sebagai tempat beribadah, tetapi sekarang berbagai kegiatan lain dalam rangka memungsikan masjid sebagai “Islamic center”
4. Pondok Pesantren
a. Asal – usul Pondok Pesantren dan sejarah perkembangannya
Pesantren sendiri menurut pengertian dasarnya adalah “tempat belajar para santri” sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana yang terbuat dari bambu. Di samping itu kata “pondok” juga berasal dari bahasa Arab “Funduq” yang berarti hotel atau asrama (Zamankhsyari, 1983 : 18)
5. Madrasah
Faktor yang melatarbelakangi lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia yaitu :
1. Keadaan bangsa Indonesia
a. Segi ajaran Islam
Islam masuk ke Indonesia sekitar abad 7-8 M. sebelum Islam datang di Indonesia sudah terbentuk pola-pola kebudayaan non-Islam, terutama Hindu dan Budha, termasuk animism dan dinamisme.
2. Factor Kondisi Luar Negeri
Keberadaan dunia Islam terutama abad ke -19 sebagian besar berada di bawah kekuasaan penjajah Barat.
6. Perguruan Tinggi Agama Islam
7. Majelis Taklim
5. PEREMPUAN DAN ISI PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
A. Pandangan terhadap perempuan sebelum turun Al Qur’an
Sejarah menginformasikan bahwa sebelum turunnya Al Qur’an ada sekian banyak peradaban besar, seperti Yunani, Romawi, India, dan Cina. Dunia juga mengenal agama-agama seperti Yahudi, Nasrani, Budha, Zoroaster dan sebagainya.
Masyarakat Yunani yang terkenal dengan pemikiran pemikiran filsafatnya tidak banyak membicarakan hak dan kewajiban wanita. Pada puncak peradaban Yunani, wanita diberi kebebasan sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan dan selera laki-laki.
B. ASAL KEJADIAN PEREMPUAN
Berbicara mengenai kedudukan wanita, mengantarkan kita agar terlebih dahulu mendudukkan pandangan Al Qur’an tentang asal kejadian perempuan. Salah satu ayat yang dapat diangkat adalah firman Allah . Q. S Al Hujarat : 13
Artinya : Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
C. HAK – HAK PEREMPUAN
Ada ayat yang berbicara tentang hak dan kewajibannya, ada pula yang menguraikan keistimewaan tokoh – tokoh perempuan dalam sejarah agama dan kemanusiaan.
Secara umum, surat An – Nisa ayat 32 menunjukkan hak – hak perempuan
Artinya : (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, Hak – hak Perempuan di luar rumah.
Artinya : Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.
Ayat ini sering dijadikan dasar untuk menghalangi wanita ke luar rumah. Al Qurthubi (w.671 H) yang dikenal sebagai salah seorang pakar tafsir, khususnya dalam bidang hukum, menulis antara lain “Makna ayat di atas adalah perintah untuk menetap di rumah.
2. Hak dan kewajiban Belajar
Kewajiban belajar banyak di ungkap dalam ayat Al QUr’an dan hadis Nabi SAW. Baik kepada laki – laki maupun perempuan. Diantaranya, hadits yang artinya “Menuntut Ilmu adalah kewajiban setiap Muslim dan muslimah” (H.R Ath-Thabarani melalui Ibnu Mas’ud).
3. Peranan Istri dalam Rumah Tangga
Ayat Ar-rijalu qawammuna “lannisa” biasanya dijadikan sebagai salah satu rujukan karena ayat tersebut berbicara tentang pembagian kerja antara suami – istri.
D. PERINTIS KEBANGKITAN WANITA DALAM SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
1. Pendidikan Wanita Indonesia
Perintis kebangkitan pendidikan wanita Indonesia di antaranya yaitu :
a. Kartini, pada tahun 1903 membuka sekolah gadis dengan nama “Jepara”
b. Rd. Dewi Sartika, terkenal terutama di kalangan wanita Sunda. Pada tahun 1904.
c. Rohana Kuddus
Pada tahun 1905 mendirikan sekolah gadis di Kota Gedang yang diberi nama “Kerajinan Amal Setia”
d. Rahman El Yunusiah
Mendirikan Perguruan Tinggi Wanita Islam
2. Tokoh – Tokoh Pendidikan Wanita Indonesia
a. R.A. Kartini (1879 – 1904 M)
R.A. kartini dilahirkan di Jepara, pada tanggal 21 April 1879. Ayahnya adalah seorang Bupati Jepara yang bernama R.M. Adipati Sosroningrat. Pada tahun 1902, Kartini dinikahkan dengan R.A. Djojo Adiningrat, Bupati Rembang.
b. Raden Dewi Sartika (1884 – 1947 M)
Raden Dewi Sartika lahir di bandung tanggal 4 Desember 1884. Ayahnya bernama Raden Somanegara, Patih Bandung Ibunya bernama Rada Permas.
c. Rohana Kudus (1884 – 1969 M)
Rohana Kudus dilahirkan di Kota Gedang Sumatera pada tanggal 20 Kudus 1884. Ayahnya bernama Muhammad Rasyad Maharaja Sultan, juru tulis di sebuah Kantor Alahan Panjang.
Rohana Kudus adalah seorang guru agama dan wartawan wanita (wartawati) pertama
d. Rahman El Yunusiah
Rahman El Yunusiah lahir di Kota Padang Panjang pada Jum’at tanggal 1 Rajab 1318 H, bertepatan dengan tanggal 29 Desember 190 M.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Taufiq, Manusia dalam Sejarah, LP3ES, cetakan II, Jakarta. 1982.
Abdullah, Taufiq, Islam di Indonesia, Tinta Mas, Jakarta. 1974
Ali, A Mukti, Beberapa Persoalan Agama Dewasa ini, Rajawali, Jakarta. 1987.
Abdulgani, Ruslan, Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia, Pustaka Antar Kota, Jakarta. 1982.
Amsyari, Fuad, Masa Depan Umat Islam Indonesia Peluang dan tantangan, Al-Bayan, bandung. 1993
Benda, Herry J, Bulan Sabit dan Matahari Terbit, Terjemahan Daniel Dhakidal, Pustaka Jaya, cetakan I, Jakarta. 1980
Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama / IAIN, Jakarta, 1986
Zuhri, Saifuddin, Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangannya di Indonesia, Al – Ma’arif, Bandung 1978
Tidak ada komentar:
Posting Komentar