Mempelajari
Al Qur’an
A.
Hadits
Mempelajari Al Qur’an
يَدْرُسُ
اْلاِسْلاَمُ كَمَا يَدْرُسُ وَشْيُ الثَّوْبِ، حَتىَّ لاَيُدْرَى مَاصِيَامٌ
وَلاَ صَلاَةٌ وَلاَ نُسْكٌ وَلاَصَدَقَةٌ، وَلَيُسْرَى عَلَى كِتَابِ اللهِ
عَزَّوَجَلَّ فىِ لَيْلَةٍ فَلاَ يَبْقَى فىِ اْلاَرْضِ مِنْهُ اَ يَةِ وَ يَبْقَى
طَوَائِفُ مِنَ النَّاسِ: اَلشَّيْخُ الْكَبِيْرُ وَالْعَجُوْزُ، يَقُوْلٌوْنَ:
اَدْرَكْنَااَبَاءَنَا عَلىَ هَذِهِ الْكَلِمَةِ: لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ فَنَحْنُ
نَقُوْلُهَا
“Kelak Islam akan mengalami kelunturan seperti
lunturnya batik baju, sehingga tidak diketahui lagi apa itu shalat, puasa,
ibadah, dan sedekah. Dan Al qur’an sunggguh akan dibawa pergi, sehingga tak ada
satupun ayat yang tersisa di muka bumi ini. Golongan manusia yang tersisa
adalah Kakek dan Nenek. Mereka berkata: “Kami mendapatkan kalimat seperti ini
dari nenek moyang kami: La Illaha Illallah. Oleh karena itu kami mengucapkannya.”
B.
Pesan
Hadits
1.
Pada
saatnya nanti Islam hanya sebutan saja.
2.
Islam
hanya menjadi agama nenek moyang tanpa mengetahui hakekat Islam sesungguhnya.
3.
Kalimah
“La ilaha illallah” hanya ucapan yang diwariskan oleh nenek moyang.
4.
Hilangnya
hakekat Islam menjadi pertanda datangnya hari kiamat.
C.
Analisa
Isi
Hadits ini memyuat kisah yang amat mendebarkan, yaitu terhapusnya
pengaruh Islam pada suatu saat. Juga berisi tentang dihapuskannya Al qur’an
sehingga tak satu ayatpun tersisa. Hal itu terjadi tentunya setelah Islam mampu
menguasai roda kehidupan dunia, dan hanya agama itulah yang tertinggi.
Sungguh Al qur’an
di akhir jaman akan dihapus untuk memberi peringatan bahwa hari kiamat telah
dekat. Karena kerusakan moral telah merajalela. Manusia tidak lagi mengetahui
Islam sedikitpun bahkan tauhidnya juga tidak mereka ketahui.
Hadits itu juga
memberi isyarat keagungan Al qur’an, yang keberadaanya diantara kaum muslimin
menjadi faktor utama tegak dan langgengnya agama mereka.hal itu senantiasa
terpelihara dengan catatan senantiasa dipelajari, direnungkan dan difahami
secara mendalam. Karena itulah Allah swt, menjanjikan kelangsungan Al qur’an
pada saat di mana Allah swt menetapkan adanya penghapusan itu.
D.
Korelasi
Dengan Pendidikan
Dengan hadits tersebut di atas dapat kita tarik benang
merah bahwa mempelajari Al qur’an merupakan kewajiban bagi seorang muslim.
Karena Al qur’an adalah satu-satunya petunjuk yang sebenar-benarnya. Dengan
mempelajari Al qur’an kita menjadi mengerti akan pentingnya memiliki ilmu untuk
menjalani kehidupan yang penuh dengan ujian dan godaan. Dalam kehidupan di
dunia ini terdapat banyak ujian, godaan yang selalu menghampiri di setiap hela
nafas kita. Selalu berpegang taguh kepada Al qur’an merupakan satu-satunya
jalan bagi kita untuk selamat dalam kehidupan ini. Dan juga membuat kita lebih
bisa untuk mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang lebih kekal kelak yaitu
kehidupan di akhirat.
E.
Sumber
Silsilah Hadits Shahih Buku I, Syaikh Muhammad Nashiruddin
Al-Albani.
Pendidikan
Anak
A.
Hadits
Pendidikan Anak
اِذَاكاَنَ جُنْحُ
اللَّيْلِ فَكَفُّوا صِبْيَا نَكُمْ فَاِنَّ الشَيَاطِيْنَ تَنْتَشِرُحِيْنَئِدٍ،
فَاِذَ ذَهَبَتْ سَاعََةٌ مِنَ العِشَاءِ فَخَلُّوهُمْ
“Jika kegelapan malam datang, maka tahanlah
anak-anakmu. Karena pada saat itu setan-setan sedang gentayangan. Dan jika saat
Isya’ hampir berlalu, maka lepaskanlah mereka.”
B.
Pesan
Hadits
1.
Supaya
mencegah anak-anak keluar pada menjelang malam.
2.
Setelah
waktu Isya’ hampir berlalu baru dibolehkan untuk tidak menahan mereka.
C.
Analisa
Isi
Menurut hadits di atas, para orang tua harus menahan anak mereka
supaya tidak bermain pada saat menjelang malam hingga Isya. Dikarenakan pada saat
itu setan-setan bergentayangan. Dalam hadits itu juga diterangkan bila waktu
Isya’ hamper berlalu maka diperbolehkan untuk membiarkan anak-anak mereka.
D.
Korelasi
Dengan Pendidikan
Dapat kita membuat suatu tafsiran bahwa anak-anak itu merupakan masa
penting. Dalam arti bahwa anak itu masih murni, belum mengerti akan hidup yang
sebenarnya. Para orang tua di perintahkan untuk menjaga anak mereka supaya
tidak terpengaruh oleh setan (hal-hal)
yang membuat mereka bisa melenceng dari
ajaran agama.
“Jika kegelapan malam datang”, ada saatnya nanti seorang anak akan
membutuhkan bantuan yang sangat dibutuhkan. Yaitu pada saat anak itu sedang
mencari jati dirinya. Mencari arti siapa dirinya yang sebenarnya. Yang membuat
dirinya menjadi bimbang sehingga membutuhkan bantuan atau bimbingan yang dapat
menenangkan dirinya. “tahanlah anak-anakmu”, orang tua menjadi yang pertama
menjadi penolong karena seorang anak belum mampu memahami arti hidup ini.
“tahanlah”, bukan hanya berarti menahan secara fisik, akan tetapi dengan
membekali anak-anak mereka dengan pendidikan. Karena orang tua tidak bisa
membantu anak sepenuhnya tapi mampu memberikan bekal pada anaknya berupa
pendidikan. Yang akhirnya anak itu mampu untuk berkembang sejalan dengan ajaran
agama. Dan anak tersebut terhindar dari setan (hal-hal) yang dapat merusak
dirinya.
Dengan bekal pendidikan yang diberikan, anak dapat melangkah dengan
pasti dan dengan penuh keyakinan dapat menjalani hidup ini. Tanpa terpengaruh
oleh setan-setan yang suka menghasut mereka.
E.
Sumber
Silsilah Hadits Shahih Buku I, Syaikh Muhammad Nashiruddin
Al-Albani.
KESEHATAN
A.
Hadit
Tentang Kesehatan
حَدِيْثُ اَبِيْ
هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِ ص.م : قاَلَ الْفِطْرَةُ خَمْسٌ اَوْ خَمْسُ مِنَ
الْفِطْرَةِ: الخِتَانُ، وَالاِسْتِحْدَادُ، رَتَنْفُاالاِبِطِ، وَتَقْلِيْمُ
الاَظْفَارِ، وَقَصُّ الشَّارِبِ
Dari Abu Hurairah r.a berkata : Nabi saw, bersabda: tuntunan
fitrahlima: khitan, mencukur bulu disekitar
kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, memotong kumis.(HR.
Bukhori Muslim)
B.
Pesan
1.
Kita dianjurkan untuk khitan
2.
Kita dianjurkan untuk
mencukur bulu disekitar kemaluan
3.
Kita dianjurkan untuk
mencabut bulu ketiak
4.
Kita dianjurkan untuk
memotong kuku
5.
Kita dianjurkan untuk
memotong kumis
C.
Analisa Isi
Hadit di atas menjelaskan kepada kita tentang kesehatan.
Khususnya bagi diri kita sendiri. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah seperti
yang tersebut di atas yaitu berkhitan, mencukur bulu disekitar kemaluan,
menvabut bulu ketiak, memotong kuku, memotong kumis.
D.
Korelasi Dengan Pendidikan
Hadits di atas itu menunjukkan tentang pentingnya untuk
menjaga kesehatan dengan dimulai dari diri sendiri. Dengan melakukan hal-hal
yang disebutkan di atas. Dengan menjaga diri(sehat) berarti kita sudah
membentengi jasmani kita. Kita belajar bagaimana membuat diri kita menjadi
lebih bersih.
Ini menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya dalam kegiatan
formal. Dengan belajar menjaga diri dengan cara menjaga kesehatan merupakan
suatu pendidikan bagi pribadi. Dan dapat menjadi contoh untuk yang lain.
Sehingga lingkungan sekitar kita menjadi lebih bersih, sehat dan nyaman.
E.
Sumber
LM : 145
TUGAS HADITS PENDIDIKAN
DORONGAN MEMPELAJARI DAN
MENGAJARKAN AL-QUR’AN,
PENGAJARAN DAN PENDIDIKAN
ANAK,
PENTINGNYA KESEHATAN
Disusun oleh:
Nama :
Sri sudarsini
Semester :
VI
NIM :
02.7313
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM MAMBA’UL ‘ULUM SURAKARTA
( STAIMUS )
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar